YPKABK Peringati Hardiknas dengan Memberikan Beasiswa untuk ABK
Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus (YPKABK) Surabaya, memberikan beasiswa istimewa kepada tujuh orang anak berkebutuhan khusus (ABK) bimbingannya. Acara ini berlangsung di Wisma Jerman Surabaya, pada Kamis, 2 Mei 2019.
Ketua YPKABK Surabaya, Dr. Sawitri Retno Hadiati, dr, MQJC menjelaskan, seleksi beasiswa sudah dilakukan mulai tiga bulan yang lalu dengan mengisi formulir pendaftaran, mengumpulkan administrasi surat-menyurat serta dilakukan wawancara dengan orangtua ABK.
"Selain itu juga ada kunjungan ke rumah untuk mengetahui kebenarannya, serta dilakukan observasi kondisi ABK mulai dari kepercayaan dirinya, aktif, mandiri dan bisa diterima di masyarakat," papar Sawitri.
Tujuh orang ABK yang terpilih mendapatkan beasiswa tersebut menerima tabungan sebesar Rp250 ribu per bulan selama tiga bulan.
"Uang ini tentunya agar dipergunakan orangtua untuk keperluan anaknya dalam biaya pendidikan dan juga untuk mendorong ABK mengoptimalkan bakat yang mereka miliki. Entah itu untuk biaya kursus atau lainnya," ujar Sawitri.
Perempuan yang sudah menjadi pendamping orangtua dan ABK sejak tujuh tahun lalu ini mengatakan, momentum Hardiknas sengaja dipilih menjadi hari pengumuman beasisiwa. Ia ingin ABK memiliki kesetaraan yang sama dengan anak normal lainnya.
"Kesetaraan yang kami maksud ialah mengoptimalkan potensi ABK, karena mereka memiliki hak yang sama. Yang kita wajib memberikan kesempatan pada mereka (ABK)," jelasnya.
Sawitri juga berharap, ABK dapat memperoleh kesempatan seluas-luasnya dalam segala hal, baik pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial.
"Kami ingin ABK mendapatkan kesempatan seluas-luasnya sama dengan anak lainnya, sebab persoalan cultur seperti, tidak diterima di keluarga atau lingkungan masih banyak terjadi, juga persoalan individu seperti tenaga profesional yang tak merata untuk penangganan ABK, serta ketidaktahuan orangtua dalam memperlakukan ABK," harapnya.
Sawitri menambahkan, monitoring pada orangtua dan ABK penerima beasiswa akan terus dimonitoring untuk mengetahui perkembangan anak tersebut.
"Kami akan melakukan monitoring, kami akan lihat perkembangan anak dan juga komitmen orangtua untuk mengoptimalkan bakat sang anak. Meskipun hanya tiga bulan beasiswa ini dapat diperpanjang jika ABK menunjukan perkembangan," tambahnya.
Uang tabungan beasiswa ini didapatkan dari donator dan sponsor yang bekerjasama dengan YPKABK.
Yuli Astuti, 39 tahun, orangtua dari Tis'atul Mukaromah penerima beasiswa istimewa untuk ABK mengaku, akan menggunakan uang beasisiwa tersebut untuk keperluan putrinya guna mengoptimalkan kemampuan.
"Senang tentunya, dan berharap dengan beasiswa ini anak saya semakin maju dan menunjukan ke orang-orang yang selama ini mengejeknya bahwa, anak saya bisa lebih baik dari orang yang mengejeknya," kata ibu tiga orang anak tersebut. (pts)