YouTuber Turah Parthayana Diduga Melakukan Pelecehan di Rusia
Kasus pelecehan seksual mendadak viral di media sosial. Belum usai kehebohan eks mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Gilang diduga pelecehan fetish kain jarik, disusul pengakuan seorang dosen di Jogjakarta yang melakukan pelecehan swinger. Kini, nama YouTuber Turah Parthayana tiba-tiba menjadi trending topic di Twitter. Ada 17.800 twit membicarakan mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Tomsk State University, Rusia. Berawal dari utasan yang dibuat pemilik akun Twitter @sandi_sa119 yang menjabarkan keterangan temannya, yang mengaku menjadi korban pelecehan Turah Parthayana.
Sebagai informasi, nama Turah Parthayana memang tak asing di industri hiburan digital seperti YouTube. Pengalamannya kuliah di luar negeri membuatnya kerap membagikan video kesehariannya, hingga proses membuat skripsi di sana.
Kanal YouTube milik Turah Parthayana diketahui telah diikuti setidaknya oleh 1,16 juta orang, dan memiliki jumlah penonton yang tidak sedikit.
Nama baik Turah Parthayana tercoreng ketika aibnya viral di media sosial. Menurut Sandi, Turah Parthayana disebut telah melecehkan korban saat mereka nonton film horor bareng di sebuah kamar di asrama kampus. Sandi juga menunggah rekaman pengakuan korban yang menceritakan kronologi kejadian itu.
Sandi juga mengunggah surat pernyataan yang dibuat Perhimpunan Mahasiswa Rusia (pemira) di kota Tomsk Rusia, yang diwakili Gokma Sahat Tua Sinaga bahwa Turah telah melakukan pelecehan seksual pada 23 November 2019 terhadap korban J.
Menurut Sandi, kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada 23 November 2019 silam. Pelecehan ini terjadi di kamar 430 asrama Parus. Kasus ini bermula ketika Turah Parthayana mengajak korban, J menonton film horor bareng. Turah Parthayana mengatakan, mereka akan nonton bertiga bersama temannya, berinisial D.
Aksi nonton bareng itu dilakukan pada dini hari, sekitar pukul 2 atau 3 pagi. Turah Parthayana mengajak nonton bareng di kamar D. Namun, ketika J sampai di kamar D, yang ada di dalam hanya ada Turah Parthayana. J kemudian memilih duduk di kasur sementara Turah tengah mengedit video di meja.
Tapi, Turah Parthayana mengajak J pindah ke sampingnya dengan alasan memilih film horor yang akan ditonton.
Tak lama kemudian, D datang dan kaget melihat Turah Parthayana dan J ada di kamarnya. Di situlah korban mulai merasa aneh kenapa D tidak mengetahui rencana nonton bareng, padahal Turah Parthayana menyebut sudah mengajak D juga.
Turah Parthayana beralasan saat dia mengirimkan pesan kepada D via WhatsApp, masih centang satu alias belum terkirim ke ponsel D. J kemudian mengajak D untuk nonton bareng.
Namun, karena sudah larut malam, D akhirnya ketiduran. Ketika itulah, Turah Parthayana disebut melakukan pelecehan seksual kepada J.
“Dia udah mulai pegang-pegang. Dia ngambil tangan gue taro di “itunya” dia. Suruh gue remes gini-gini dan cium gue. Awalnya gue diem karena gue takut,” cerita J.
Saat J menolak, Turah Parthayana terus memaksa sehingga membuat J berbuat rusuh agar D bangun. Setelah D terbangun, J pun bergegas pergi ke kamarnya.
J lantas menceritakan bahwa baru saja dilecehkan oleh Turah Parthayana kepada pacarnya. Sang pacar pun mengirimkan DM (Direct Message) kepada Turah Parthayana karena tidak terima pacarnya dilecehkan.
Bukannya meminta maaf, Turah Parthayana justru mendatangi kamar J dan menggedor-gedornya. Turah marah karena J menceritakan pelecehan tersebut kepada pacarnya.
Ketakutan, J kemudian meminta pacarnya datang dan mereka pun membicarakan masalah ini. Anehnya, Turah Parthayana malah menyalahkan J karena gara-gara dia bercerita kepada sang pacar, reputasinya rusak.
Pernyataan Turah Parthayana ini membuat J emosi. Sandi yang mendengar cerita J juga ikut marah. Dia menambahkan bahwa ada oknum yang mencoba menutup-nutupi kasus ini.
Ayah Turah Parthayana disebut Sandi berencana menuntut korban atas dasar pencemaran nama baik. Ketua PPI/Permira Tomsk, Gokma juga disebut enggan membantu J hanya karena kacamata Turah Parthayana pecah saat berkelahi dengan pacar J.
Gokma baru bersedia membantu J jika kacamata tersebut diganti. Hal ini sempat membuat orangtua J marah-marah. Namun, pada akhirnya Surat Pernyataan itu dibuat.
Ketua PPI/Permira Tomsk, Gokma Sahat Tua Sinaga mengatakan, benar Turah Parthayana melakukan tindakan pelecehan seksual secara terencana dan disadari.
Gokma mengatakan, pihaknya memberikan sanksi sosial kepada Turah Parthayana dan memberikan dukungan moral kepada korban.
Hingga saat ini Turah Parthayana belum memberikan pernyataannya secara langsung terkait kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya. Turah diketahui berada di bawah manajemen yang sama seperti YouTuber Jerome Polin dan Jang Hasol.