Tak Dapat Kompensasi, Zangrandi Berharap Ini Dari Pemkot
Kedai es krim Zangrandi mendapat dampak signifikan dengan ditutupnya Jalan Yos Sudarso selama 6 bulan ke depan.
Menurut Staf Manajer Es Krim Zangrandi, Simon Cristian, Zangrandi sama sekali tidak mendapat kompensasi apa pun, dari Pemerintah Kota Surabaya, selama penutupan Jalan Yos Sudarso. Baik dari sisi pajak, penggantian kerugian, ataupun promosi.
“Memang tidak ada kompensasi apa pun sih sejauh ini," kata Simon kepada Ngopibareng.id, Rabu 4 September 2019.
Simon mengaku, Zangrandi hanya diberi surat pemberitahuan dan keterangan, bahwa Jalan Yos Sudarso yang berada tepat di depan Zangrandi tetap dibuka, dan bisa diakses oleh kendaraan pribadi. Sehingga masyarakat tetap bisa membeli es krim Zangrandi.
“Ya, kami diberi tahu ada pengalihan jalan, jadi masih bisa diakses. Hanya itu, tidak ada kompensasi lainnya,” ungkapnya.
Meski begitu, ia berharap Pemkot bisa memberikan sesuatu yang membuat masyarakat tetap berkunjung ke Zangrandi. Seperti promosi secara terus menerus via media sosial pemkot maupun memasang plang yang menerangkan bahwa Zangrandi tetap buka di sudut yang bisa dilihat oleh pengendara.
"Ya mungkin aja Pemkot bisa memberikan keterangan di media sosial, bahwa Zangrandi ini lho masih buka. Sehingga masyarakat tetap bisa ke sini," ungkapnya.
Namun, jika ada kompensasi seperti pengurangan pajak, penggantian ganti rugi, memberhentikan bus wisata Surabaya ke Zangrandi, maupun hal lainnya, Simon mengaku sangat tertarik dengan hal itu. Hanya saja ia tak tahu harus melakukan atau mengajukan ke dinas apa di Pemkot Surabaya.
"Kami tidak dapat apa-apa. Tapi kalau bisa sih, kami dapat sesuatu yang menerangkan kami tetap bisa diakses. Kalau kami yang harus mengajukan, ya saya mau mas. Tapi saya kurang tahu harus ke dinas apa kalau pengajuan seperti itu," lanjut Simon.
Dia mencemaskan sepinya pengunjung akan dirasakan Zangrnadi selama Jl Yos Sudarso benar-benar ditutup total. Ia memprediksi, bakal ada keengganan calon pembeli menuju Zangrandi lantaran akses yang tidak semudah pada hari biasanya.
Setidaknya, hingga hari ke-3 penutupan, Simon mengaku dampaknya sudah bisa dirasakan seiring terjadinya penuruan pengunjung secara signifikan.
“Kita tetap buka kok, tapi sejauh ini tentu terdampak. Namun saya harap kedepannya tidak akan berkurang lagi secara signifikan,” ujar Simon.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Surabaya akan menutup jalan Yos Sudarso selama 6 bulan, mulai dari 1 September 2019 karena pembangunan alun-alun bawah tanah Surabaya, yang berada tepat di bawah jalan Yos Sudarso.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya, Iman Kristian.
Selain pemindahan pipa gas, air, dan jaringan utilitas lainnya, penutupan Jalan Yos Sudarso berdampak pula pada pengalihan lalu lintas dari dan menuju jalan Yos Sudarso.
Iman mengestimasikan pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso bisa rampung selama enam bulan. Meski begitu, Pemkot berupaya mempercepat pengerjaan proyek tersebut. Alasannya, tak mau terlalu lama mengganggu lalu lintas dan utilitas masyarakat yang ada di Jalan Yos Sudarso.
"Pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso kan dilakukan selama 24 jam. Jadi saya usahakan secepatnya bisa selesai sebelum 6 bulan lah," katanya.
Advertisement