Yeti Airlines Jatuh, Diduga Ulah Warga India live Facebook
Pesawat ATR 72 milik Yeti Airlines jatuh, saat hendak mendarat di Pokhara, Nepal, Minggu sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Dari 72 orang, termasuk pilot dan kru, baru 68 penumpang yang ditemukan. Otoritas penerbangan sipil Nepal melaporkan dari total 68 penumpang yang ditemukan, 37 orang di antaranya merupakan laki-laki, 25 perempuan, tiga anak-anak, dan tiga bayi.
Wilayah udara negara Himalaya ini memang tantangan bagi para pilot. Beberapa landasan pacu terpencil dan rumit diapit oleh puncak gunung yang tertutup salju. Namun, Yeti Airlines mengalami kecelakaan saat posisinya di atas Kota Pokhara.
Belakangan beredar video rekaman detik-detik pesawat jatuh dari live Facebook warga India selama penerbangan. Publik pun kasak-kusuk bahwa kecelakaan pesawat ini diduga akibat kelalaian penumpang tidak mematikan ponsel atau mengaktifkan mode pesawat (airplane mode). Sinyal ponsel diduga mengganggu navigasi.
Dari rekaman video berdurasi 1 menit 30 detik, empat warga India penumpang Yeti Airlines terekam dalam live Facebook merekam pendaratan pesawat di Pokhara, Nepal.
"Sangat menyenangkan," kata salah satu pria dalam video itu yang sudah banyak tersebar di media sosial.
Salah satu pria berpakaian sweater warna cokelat lumpur terlihat duduk di samping jendela pesawat sambil mengarahkan ponsel ke sekelilingnya.
Pria yang disebut bernama Sonu Jaiswal itu juga sempat memperlihatkan pemandangan di luar jendela. Terlihat pesawat sedang dalam proses pendaratan. Sementara itu, teman-temannya terdengar saling bercanda dan tertawa.
Semua penumpang yang terekam kamera juga tampak tenang dalam pesawat. Tidak terdengar ada pengumuman atau peringatan darurat dari pilot atau kru pesawat. Namun, tiba-tiba pesawat tampak berbelok hingga terdengar raungan keras.
Tak berapa lama, sempat terdengar teriakan para penumpang dan suara gemuruh sampai terlihat semburan api. Pesawat diperkirakan sudah jatuh, namun kamera ponsel milik pria 29 tahun itu masih menyala dan merekam momen tersebut.
Sudah tidak ada suara penumpang yang terdengar setelah itu. Puing-puing pesawat terlihat terbakar beberapa saat dalam rekaman sebelum layar tiba-tiba menjadi hitam.
Dari luar pesawat, seorang warga lokal juga menangkap video sebelum pesawat itu terjatuh menyentuh daratan. Posisi pesawat itu sangat dekat dengan rumah warga tersebut.
Pada video tersebut, pesawat tidak tampak mengeluarkan asap atau kebakaran. Pesawat memang terlihat oleng hingga akhirnya terjatuh beberapa detik kemudian. Warga terdengar berteriak panik ketika pesawat itu menghantam daratan hingga bodinya terbelah dua.
🚨#BREAKING: Passenger Jet With At Least 72 People On Board Crashes
— R A W S A L E R T S (@rawsalerts) January 15, 2023
⁰📌 #Nepal | #Asia
Watch as the exact moment when Yeti Airlines flight from Kathmandu crashes in Pokhara, Nepal, with killing all 72 people onboard the cause of how it happened is under investigation pic.twitter.com/bkprhMLO2C
Video Diverifikasi Teman Dekat Sonu Jaiswal
Dikutip The Times of India, video tersebut diverifikasi oleh Vishal Koswal. Pemuda 21 tahun ini teman dekat dari keempat korban Yeti Airlines. Semuanya berasal dari distrik Ghazipur, Uttar Pradesh. Selain Sonu Jaiswal, korban lainnya ialah Vishal Sharma berusia 23 tahun, Anil Rajbar umur 28 tahun, dan Abhishek Singh Kushwaha usia 23 tahun.
Keempat sekawan itu hendak mengunjungi kuil dan situs paralayang di pegunungan Annapurna yang terkenal di Nepal. Koswal sebenarnya hendak ikut berlibur. Namun, ia membatalkan perjalannnya. Ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
Koswal pun mengungkap dirinya sering melakukan panggilan video dengan keempat temannya selama perjalanan, termasuk beberapa jam sebelum insiden terjadi.
"Sonu menunjukkan kepada kami gunung-gunung saat video call dan jelas (mereka) bersemangat, begitu juga kami. Dia memberi tahu saya melalui telepon itu bahwa setelah mendarat di Pokhara, mereka akan mengunjungi beberapa kuil di sana dan kemudian pada malam harinya naik kereta untuk pulang," ungkapnya.
Seperti diketahui, beberapa maskapai penerbangan telah menerapkan penggunaan WiFi yang ada di dalam pesawat. Saat telah lepas landas yang sudah diatas 35.000 kaki, para penumpang dapat menggunakan kembali ponselnya. Namun harus mematikannya kembali sebelum mendarat.
Advertisement