''Yesus Gembala yang Baik'', Bung Karno: Itu Keliru...!
Indonesia didirikan tidak hanya oleh segolongan masyarakat atau kelompok masyarakat beragama semata. Melainkan pelbagai kelompok penganut agama, penganut kepercayaan, berlatar belakang etnis, dan suku bangsa yang berbeda.
Ketika memimpin Republik Indonesia, yang telah diproklamasikan bersama Bung Hatta, Ir Sukarno mencoba untuk tampil menjadi pemimpin yang mengayomi mereka: segenap anak bangsa. Karena itu, semua kelompok masyarakat berasa diayomi.
Ketika di tengah masyarakat dan kelompok Islam dari Muhammadiyah, Bung Karno mengaku dilahirkan dan menjadi pendukung organisasi Islam yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini sejak awal, sejak masa menjadi perintis perjuangan kemerdekaan.
Demikian pula ketika menghadiri Muktamar Nahdlatul Ulama, Bung Karno pun menyatakan: Mencintai organisasi yang didirikan kaum ulama pesantren, dipelopori KH Muhammad Hasyim Asy'ari, KH Abdulwahab Chasbullah -- kedua mendapat anugerah Pahlawan Nasional.
Tak hanya itu, pada kelompok agama lain Bung Karno bersikap sangat akrab dan menghargai perbedaan. Mereka pun merasa diayomi, merasa dilindungi Sang Presiden pertama RI ini.
Bung Karno diminta untuk memberikan kata sambutan di perayaan Natal di Jakarta pada tahun 1963. Lalu Bung Karno memulai pidatonya demikian :
"Spanduk didepan saya tertulis: "Yesus adalah gembala yang baik. Itu salah.., itu keliru.....", kata Ir. Sukarno, tokoh yang mendeklarasikan "Pemimpin Besar Revolusi" pada zamannya.
Segenap yang hadir diam terperangah. Mereka tanpa mampu mengeluarkan suara dan sepatah kata.
Setelah beberapa detik sunyi, dilanjutkan lagi maka Bung Karno melanjutkan pidatonya : "Yyang benar begini, *Sesungguhnya Yesus adalah Gembala yang Terbaik..!!! ".
Setelah gemuruh hiruk pikuk mereda. Bung Karno lalu melanjutkan pidatonya, "Kita semua yang hadir di sini ditantang. Sudahkan kaliam menjadi Domba-domba Terbaiknya?"
Begitulah, Bung Karno hadir di tengah-tengah penganut Kristiani. Umat Kristiani, baik Katolik dan Kristen Protestan, pun puas dengan penjelasan dan pidato Bung Karno yang menggemuruh semangatnya itu.
"Selamat Hari Natal 2020.
"Salam Natal Damai di Bumi dan di Sorga untuk kita semua...Amiennn."
*) Dari sejumlah buku Biografi Bung Karno. Ditambah catatan Jove Manukoa, aktivis Sosialisme Kerakyatan di akun facebooknya.
Advertisement