Yenny Wahid Dinobatkan sebagai Tokoh Perubahan 2018
Pendiri The Wahid Foundation, Zannuba Arifah Chafsoh-Rahman alias Yenny Wahid dinobatkan Harian Umum Republika sebagai salah seorang Tokoh Perubahan 2018. Penghargaan itu diberikan di ruang pertemuan Djakarta Theater Jl MH Thamrin No 9 Jakarta, Rabu 24 April 2019 malam. Putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid ini, menerima penghargaan tersebut bersama empat tokoh inspiratif lainnya.
Keempat tokoh tersebut yakni Rustamaji (Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Papua), Bahlil Lahadalia (Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia/HIPMI), Ustadz HM Jazir ASP (Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta), dan Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB).
Mengawali sambutannya, Yenny Wahid mengutip sambutan Bahlil Lahadalia yang menyebut semua orang memiliki potensi menjadi orang besar.
“Menurut saya, salah. Bahlil sendiri tidak berpotensi menjadi orang besar. Justru yang punya potensi itu saya,” selorohnya.
“Kitalah yang bisa membimbing dan menuntunnya agar waktu dan perubahan yang tercipta menjadi perubahan yang membawa keberkahan demi kemanusiaan,” kata Yenny Wahid.
Namun, putri kedua Gus Dur ini buru-buru menukas pernyataannya. Ia menyebut bahwa Bahlil berpotensi jadi orang sukses dan hebat. “Tetapi ukuran (badan)-nya segitu aja,” candanya disambut tempik sorak dan derai tawa hadirin.
Menurut perempuan bernama lengkap Zannuba Arifah Chafsoh ini, perubahan adalah anak kandung dari waktu. Ketika waktu berdetak, maka perubahan bergerak di sampingnya. Akan tetapi, waktu tidak bisa memaksa perubahan untuk bergerak menuju kebaikan.
“Kitalah yang bisa membimbing dan menuntunnya agar waktu dan perubahan yang tercipta menjadi perubahan yang membawa keberkahan demi kemanusiaan,” tandas Yenny disambut aplaus panjang hadirin yang memenuhi ballroom lantai 2 tersebut.
Menurut dia, saat ini kita berada dalam situasi dunia di mana perbedaan justru diglorifikasi. Sementara titik temu justru dihindari. “Ini tantangan besar kita semua umat manusia. Tantangan yang harus kita hadapi bersama. Apalagi setelah hajatan politik yang membuat capek semua di mana perbedaan menjadi semakin menganga,” ujar Yenny.
Oleh karena itu, sambung Yenny, kita perlu melakukan langkah-langkah bersama untuk mengkondisikan bangsa ini bisa rekat kembali. “Kami dari Wahid Foundation melakukan upaya-upaya kecil untuk bisa berkontribusi mencoba merekatkan kembali bangsa ini,” tegasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, para tokoh dan pejabat tinggi negara. Antara lain Ibu Negara keempat RI Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ketua MK 2008-2013 Moh Mahfud MD, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, sejumlah Menteri Kabinet Kerja antara lain Mensesneg Pratikno, Seskab Teten Masduki, Mensos Agus Gumiwang, dan Menaker M Hanif Dhakiri. (nuo)
Advertisement