Yenny Wahid dan Puan Maharani Raih Keistimewaan di Baitullah
Zanuba Arifah Chafsoh-Rahman alias Yenny Wahid berkesempatan mendapat perlakuan istimewa untuk berdoa di Hijir Ismail dan di bawah talang emas (Mizab) Masjidil Haram, Makkah. Selain Yenny Wahid yang putri Presiden KH Abdurrahman Wahid ini, juga Puan Maharani, putri Presiden Megawati Soekarnoputri. Bahkan, keduanya berkesempatan mencium Hajar Aswad dari arah Rukun Yamani.
Kerajaan Arab Saudi memberikan akses khusus kepada dua putri Presiden RI tersebut. Yenny Wahid juga dikenal sebagai putri Presiden yang juga punya kesejarahan tak terlupakan dengan Raja Saudi ketika itu yaitu Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud yang berkuasa 1982-2005.
Gus Dur dengan joke-joke khususnya bisa membuat Raja Fahd tertawa lepas dan terkesima dengan style Gus Dur yang juga seorang Ulama multi talenta yang sangat mumpuni. Gus Dur ketika itu juga bertemu khusus dengan Grand Mufti legendaris Saudi Bin Baz untuk mendiskusikan masalah-masalah keumatan.
Sedang Puan Maharani lebih dikenal di Saudi dengan sebutan “khafidatu Soekarno” atau cucu Soekarno yang memang punya jasa terhadap Saudi dalam merimbunkan Padang Arafah dengan penemuan sebuah bibit pohon yang sampai sekarang tetap disebut “Syajaratu Soekarno” atau pohon Soekarno.
Puan juga dikenal publik Saudi dengan aksi “selfie monomentalnya” bersama Khadimul Haramaian as-Syarifain Raja Salman bin Abdulaziz ketika dalam kunjungan “Mega Historic Visit”-nya ke Indonesia selama 13 hari.
Puan, Yenny dan Menkes RI Nila Moeloek sebelum subuh sudah bersiap di holding hotel Darut Tauhid Intercontinental dengan pengawalan ketat dari Aparat Keamanan Arab Saudi, Minggu (22/4) lalu. Selanjutnya mereka beserta 12 rombongan dari Indonesia masuk ke Hijir Ismail yang memang sudah dikosongkan sebelumnya dan di bawah talang emas melakukan doa-doa dan shalat sunnah.
Setelah itu, Pasukan keamanan Masjidil Haram terlihat sangat sigap untuk memberi akses yang cukup leluasa bagi delegasi VIP Indonesia ini untuk bisa mencium Hajar Aswad dari arah Rukun Yamani.
Ibadah umrah kali ini tampaknya agak istimewa mengingat Kerajaan Arab Saudi lewat pengelola Masjidil Haram (General Presidency of Haramain) rupanya ingin memberikan penghargaan kepada rombongan Indonesia, khususnya kepada Putri Presiden RI ke-5 yang juga khafidatu/cucu Soekarno, Puan Maharani dan Puteri Presiden RI ke-4, Ibu Yenni Wahid dengan cara mensterilkan Rukun Yamani sampai ke Hajar Aswad.
Dubes RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, menjelaskan, peristiwa ini adalah sebuah bukti yang menunjukkan bahwa hubungan bilateral dalam poros SAUNESIA (Saudi-Indonesia) telah memasuki masa keemasan sebagaimana yang sering dikatakan oleh para petinggi Saudi dengan istilah “al-Asr az-Zahabi al-Muzahhab” (Masa keemasan yang selalu gemerlap).
“Keistimewaan yang serupa juga diberikan kepada rombongan Indonesia ketika melakukan ziarah ke Mesjid Nabawi di Madinah. Pasukan keamanan atau yang sering disebut Askar memberikan kesempatan yang cukup lama selama 40 menit kepada Puan untuk beribadah di dalam Raudah. Dan selanjutnya dengan dipandu oleh Imam Masjid Nabawi, Rombongan Puan berziarah ke Makam Rasulullah Muhammad SAW dari sisi timur makam,” tutur Agus Maftuh, yang kader NU ini, pada ngopibareng.id, Minggu (28/4/2018).
Sterilisasi dan keistimewaan tersebut agak diluar kebiasaan mengingat umumnya yang mendapatkan perlakuan seperti itu adalah setingkat Kepala Negara/Pemerintah atau Wakilnya. Hal ini menunjukan bahwa Para Presiden RI serta keluarganya memiliki kesan khusus di Pemerintahan Arab Saudi.
Dubes Maftuh juga mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi yang banyak memberikan apresiasi kepada Indonesia. Pada sisi lain Maftuh juga berterimakasih kepada Puan Maharani dan Yenny Wahid yang sudah berkontribusi mengisi konten diplomasi SAUNESIA (Saudi-Indonesia). (adi)