Yenny Wahid Berharap PBNU Netral saat Pemilu
Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tetap menjaga netralitasnya selama pelaksanaan Pilpres 2024.
"Kita berharap NU bisa menjaga netralitasnya,” ujar Yenny panggilan putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid saat hadir di Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Bantul, Senin 29 Januari 2024.
Dikatakan Yenny Wahid, netralitas NU pada Pilpres 2024 juga akan tetap menjaga marwah para kiai. “Para kiai terjaga marwahnya, kehormatannya, dengan menjadi pengayom semua paslon,” tandasnya.
Sebagai ormas Islam terbesar yang usianya lebih tua dari Republik Indonesia, lanjut Yenny, maka sangat dibutuhkan menyatukan bangsa. Terutama bila nanti muncul permasalahan menyangkut pilpres.
"Usia NU jauh lebih tua dari usia Republik Indonesia, sehingga kehadirannya betul-betul dibutuhkan untuk menjaga suhu di masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, PBNU telah menonaktifkan sedikitnya 64 nama fungsionaris dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU berdasarkan Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024.
Amin Said menambahkan, penonaktifan fungsionaris PBNU itu terhitung sejak tanggal penetapan oleh lembaga yang berwenang, sampai dengan selesainya proses pemilu 2024.
“Mayoritas nama sudah mengajukan izin cuti atau nonaktif sejak ada penetapan dari KPU. Surat Keputusan ini sebagai penegasan dari PBNU atas permohonan nonaktif mereka,” imbuh dia.
Semua fungsionaris tersebut adalah nama-nama yang secara resmi tercatat sebagai calon legislatif dan tim sukses calon presiden dan wakil presiden. Di jajaran Mustasyar, antara lain terdapat nama mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Timnas Amin), anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), dan mantan politisi PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).
Sementara itu, di jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah terdapat lima orang caleg dan 11 orang yang masuk tim capres. Antara lain KH Ma’shum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan KH Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud).
Nama Khofifah sebagai Ketua Umum Muslimat NU juga masuk dalam jajaran 48 orang Pengurus Pleno PBNU yang dinonaktifkan. Selain Khofifah, terdapat Ketua Umum Jam'iyatul Qurra' wal Huffadz Saifullah Ma'shum (Timnas Amin), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim.
Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa dan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran) serta Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud).
Advertisement