Yang Sombong dan Membanggakan Diri, Ini Pesan Imam Malik
Kata Imam Malik Radhiyallahu anhu (Ra) berpesan: "Yang ahli sedekah , jangan meremehkan yang belum bisa bersedekah. Yang ahli tahajjud, jangan meremehkan yang terlelap tidur pada malam hari.
"Yang ahli puasa, jangan menganggap yang tidak puasa banyak dosa.
Yang rajin berjamaah ke masjid, jangan menganggap rendah orang yang belum berjamaah ke masjid.
"Yang selalu menundukkan pandangan, jangan melihat orang yang mengumbar matanya pasti masuk Neraka.
Yang sudah menutup aurat dengan rapat, jangan anggap hina yang masih mengumbar aurat.
Yang ahli ibadah, jangan menganggap hina para ahli maksiat."
Karena Kata Imam Malik Radhiyallahu anhu:
"Allah telah membagi amalan seseorang seperti Allah membagi rizki seseorang."
Bisa jadi orang-orang yang kita anggap rendah, bisa jadi mereka lebih mulia dihadapan Allah daripada kita.
Bisa jadi orang-orang yang kita anggap hina, mereka punya amalan andalan yang diterima oleh Allah Swt.
Bisa jadi mereka yang bermaksiat, suatu saat bertaubat dan amalanya jauh lebih dahsyat.
Bisa jadi ahli maksiat, mati dalam Husnul Khotimah saat sedetik bertaubat, dan sangat mungkin ahli ibadah, mati dalam Su'ul Khotimah saat sedetik berbuat maksiat.
Dan bisa jadi amalan-amalan yang menurut kita dahsyat yang selalu kita kerjakan, justru ditolak Allah karena sifat sombong dan membanggakan diri yang kita miliki.
Banyak Jalan Menuju Surga
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
Dikisahkan, pada suatu hari, Rasulullah Saw. sedang duduk-duduk bersama para sahabat, "Sebentar lagi, akan muncul di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni Surga." Tiba-tiba munculah seorang laki-laki Anshor yang janggutnya masih basah oleh air wudhu. Dia mengapit kedua sandalnya dengan tangan kiri.
Esok harinya, Rasulullah Saw. mengulang perkataan seperti itu, dan esok harinya lagi juga mengulang seperti itu lagi.
Ketika majlis Rasulullah Saw. selesai, Abdullah bin Amr bin Ash ra. mencoba mengikuti laki-laki tersebut. Kemudian, Abdullah menghampirinya seraya berkata, " Aku sedang bertengkar dengan ayahku, Bolehkah kiranya aku menginap di rumahmu selama tiga hari ? "
"Oh ya, silahkan. Aku tidak keberatan kok," Abdullah pun jadi menginap selama tiga hari tiga malam. Selama itu, Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa yang dilakukan oleh orang itu sehingga Rasulullah Saw. menyebutnya sebagai penghuni Surga. Tetapi selama itu pula, Abdullah tidak melihat sesuatu yang istimewa dalam ibadah orang tersebut.
Akhirnya, Abdullah berkata terus terang kepada orang itu, "Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku. Tetapi, aku mendengar Rasulullah Saw. berkata tentang dirimu sampai tiga kali, bahwa kamu adalah termasuk penghuni Surga, dan aku ingin menyaksikan amalmu supaya aku dapat menirunya. "
Laki-laki Anshor itu menjawab, "Yang aku amalkan tidak lebih dari apa yang kamu saksikan, hanya saja aku tidak pernah menyimpan niat buruk terhadap kaum muslimin. Aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka. "
Jadi...., jalan menuju ke Surga itu banyak sekali, yang penting lakukan ibadah dan perbuatan baik secara ikhlas, istiqamah, selalu berprasangka baik serta jangan menyimpan perasaan iri dan dengki kepada siapa pun.
Selain itu kita tidak boleh menganggap remeh kepada orang lain yang menurut pandangan dhohir kita dia itu bodoh dan kurang ibadah atau karena yang lain, karena jangan-jangan dia itu lebih baik dari pada kita di sisi Allah Swt.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu ikhlas beramal beribadah, dan selalu mendapat ridho dari Allah Swt. Amin!". Demikian pesan Ustadz Keman Almaarif Jombang.
Advertisement