Yang Kalah dan yang Menang, Begini Jalan Kemulian Seorang Hamba
"Pemimpin yang cerdas dan berjiwa stabil tidak akan menertibkan warganya dengan bersikap arogan dan bertindak kasar." Renungan indah ini patut menjadi catatan kita bersama, setidaknya pada saat ini.
Yang Kalah dan Yang Menang
Kebanyakan manusia terperangkap dalam siklus dan sirkuit kemelut duniawi.
Saat bahagia mereka asyik dengan dirinya dan lupa pada yang lain.
Saat menderita mereka menyalahkan dan mencaci yang lain
Para bijakbestari, berjuang untuk mengalahkan egonya, bukan yang lain
Manakala gagal mereka menyalahkan diri sendiri
Mereka yang marah adalah manusia-manusia yang kalah
Mereka yang tenang adalah manusia-manusia yang menang
Pesan singkat KH Husein Muhammad cukup menawarkan pencerahan pada batin seseorang.
Kemuliaan Seorang Hamba
Tolok ukur kemuliaan seorang hamba itu berdasarkan ketakwaannya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala (Swt). Harta, jabatan, nasab keturunan seseorang tidak bermakna sama sekali jika seorang hamba tidak bertaqwa kepada Allah.
Istrinya Nabi Luth alaihisalam (As), istri dan anaknya Nabi Nuh alaihisalam (As), serta Abu Jahal merupakan contoh kerabat seorang Nabi yang tidak mendapat cahaya hidayah .
Sedangkan Bilal bin Robah ra. seorang mantan budak yang berkulit hitam, manjadi manusia mulia di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala. Suara sandal beliau sudah terdengar di Surga. Ini menegaskan bahwa kemuliaan manusia terletak pada tingkat ketaqwaannya, bukan pada nasabnya, rupanya, kekayaannya, maupun jabatannya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. ” (Q. S. Al-Hujurat [9] : 13)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian.Tetapi Dia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian.” (H. R. Muslim)
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu ikhlas beribadah, memiliki derajat mulia di sisi Allah Swt. Amin....!!!"
Demikian tausiyah pagi Ustaz Keman Almaarif.