Yang Bukan Santri Tak Diundang, Kata Panitia Hari Santri NU Jatim
Panitia Hari Santri PWNU Jawa Timur menegaskan tidak mengagedakan kehadiran tokoh masyarakat yang bukan santri. Meskipun ada pejabat pemerintahan yang diundang, namun untuk malam Puncak Hari Santri yang diundang hanya yang berlantar belakang pesantren dan santri.
Hal itu ditegaskan Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2019 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Abdussalam Sokhib, Sabtu 26 Oktober 2019. Karena itu, pihaknya pun tidak mengundang Menteri Agama Fachrul Razi pada acara puncak peringatan pada Minggu malam, 27 Oktober 2019.
Menurut Wakil Ketua PWNU Jawa Timur itu, Fachrul Razi tidak ada kaitannya dengan Hari Santri. "Tidak relevan," kata Gus Salam, pangilan akrab Pengasuh Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini.
Sehari sebelumnya, Gus Salam telah menyatakan, panitia tidak mengundang Fachrul ke kegiatan yang akan dihadiri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Alasannya, kesantriannya diragukan. Pada Hari Santri yang diundang adalah kader-kader santri. Wakil Presiden Kiai Ma’ruf Amin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diundang karena santrinya.
“Saya belum pernah tahu beliau (Menag) pakai sarung. Saya khawatir undangannya tidak sampai," kata kata Gus Salam.
Ia juga mengatakan Fachrul bukan kader NU karena tak pernah jadi anggota Ansor, IPNU, ISNU, IPPNU maupun Muslimat, misalnya. Lantaran tidak punya kualifikasi itu, Menteri Agama tidak diundang. “Kalau ngaku warga (NU) ya monggo, kami tak bisa mencegah kalau (mengaku) warga (NU)."
Menteri Agama Fachrul Razi tidak diundang karena dua alasan. Namun, Gus Salam tak merinci soal pengangkatan Fachrul yang kurang disetujui NU. "Tahun ini tidak (diundang) dulu, mungkin tahun depan."
Puncak peringatan Hari Santri Nasional NU Jawa Timur dilaksanakan di depan kantor PWNU di Surabaya. Selain sambutan Wapres Ma'ruf, kegiatan juga diisi dengan drum band Akademi Angkatan Laut, seni barongsai dari Masjid Chengho Surabaya serta kirab tongkat asli milik pendiri NU Hasyim Asyari dan Wahab Hasbullah. Selain itu juga ada penampilan seni Reog dari PCNU Ponorogo, tari Gandrung Santri dari PCNU Banyuwangi, dan Seni Musik Daul dari PCNU Sumenep.
Acara diakhiri dengan makan bersama khas pondok pesantren oleh 10 ribu santri, bersama Ma'ruf Amin, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan para kepala daerah yang pernah nyantri.
"Ini simbol kesederhanaan dan kebersamaan kaum santri," kata Gus Salam, putra Kiai Sokhib Bisri, almaghfurlah.