Tak Ada Reshuflle Menteri Gara-gara Listrik Mati
Presiden Joko Widodo memastikan, tidak ada perombakan atau reshuffle kabinet, sampai Jokowi-Ma'ruf Amin dilantik menjadi presiden dan wakil presiden. Pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019 akan dilantik Oktober 2019 dalam sidang paripurna MPR RI.
"Saya tegaskan kembali supaya tidak tanya-tanya lagi, tidak ada pergantian menteri sampai presiden baru dilantik," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu 7 Agustus 2019.
Selain menegaskan tidak reshuffle kabinet, presiden juga melarang pergantian pejabat strategis setingkat direktur maupun direktur jenderal. Dua pejabat ini juga dilarang mengeluarkan keputusan yang bersifat strategis.
Presiden menjelaskan kalau tidak akan bongkar pasang sebagai klarifikasi atas ramainya desakan di media sosial yang menuntut Menteri BUMN Rini Soemarno dan Mentri ESDM Ignasius Jonan mundur. Dua menteri ini didesak mundur setelah pemadaman listrik di sebagian wilayah Jawan Minggu 4 Agustus 2019 kemarin.
Menteri Koordinator BUMN yang membawahi PLN, oleh publik dianggap bertanggung jawab atas tragedi matinya listrik yang mengakibatkan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan daerah sekitarnya lumpuh.
Kejadian membuat Presiden Jokowi marah di depan Pelaksana Tugas Dirut PLN Sripeni dan jajaran direksi di Kantor Pusat PLN Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Presiden langsung meninggalkan pertemuan setelah mendengarkan penjelasan dari Sripeni.
Sesudah pertemuan itu, muncul isu presiden akan mencopot Menteri BUMN Menteri ESDM sekaligus memberhentikan Plt. Direktur Utama PLN yang baru berumur sepekan. Isu tersebut disusul dengan bermunculan beberapa nama yang dianggap cakap dan pantas menggantikan Menteri BUMN dan Menteri ESDM.
Sementara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, berharap dengan adanya penjelasan presiden ini, para menteri maupun pejabat yang diisukan diganti, supaya fokus dengan tugasnya masing masing. Jangan terpengaruh isu berdasarkan asumsi.