Yana Rosita, 9 Tahun Berkecimpung di Bidang Kelopak Mata
Kelopak mata merupakan lipatan kulit lunak yang menutupi dan melindungi mata dari benda asing yang berkeliaran di udara. Banyak dari kita menganggap kelopak mata adalah bagian mata yang sepele. Padahal fungsinya sangat penting untuk mata. Apalagi untuk melindungi mata.
Beberapa penyakit juga sering muncul pada kelopak mata. Seperti ptosis atau kelopak mata bergantung. Dalam kasus ini, terjadi apabila otot levator palpebrae tidak cukup kuat untuk menyangga kelopak mata.
Penyakit-penyakit terkait kelopak mata inilah sering ditangani Dokter Yana Rosita, Sp.M spesialis mata dari Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) Surabaya dengan sub-spesialis ophthalmologi umum, katarak, rekonstruksi dan onkologi.
"Yang berhubungan dengan kelopak mata dari depan sampai belakang itu bidang saya. Termasuk tumor mata, rekonstruksi kelopak mata dan jaringan yang ada di kelopak mata," ucap Yana Rosita ditemui Ngopibareng.id, di ruang operasi RSMU, Surabaya.
Sejak bergabung dengan RSMU sekitar 2010, ia mengambil fellowship di bidang ophthalmologi umum, katarak, rekonstruksi dan onkologi selama enam bulan di Universitas Indonesia (UI). Yana Rosita khusus menangani penyakit mata ataupun kelainan bawaan yang terkait kelopak mata.
"Di sini (RSMU) banyak sekali kasus yang terkait dengan kelopak mata. Mulai dari kelainan bawaan sampai berkaitan dengan estetika kelopak mata termasuk dalam sub bidang saya," ujarnya.
Selama hampir sembilan tahun menjadi dokter mata, Yana Rosita banyak memperoleh pengalaman. Menolong orang dan memberikan harapan hidup bagi penglihatannya. Itulah hal yang paling berkesan baginya.
"Setiap kami selesai melakukan operasi lalu pasiennya bilang terima kasih. Ya, itu hal paling menyenangkan karena bisa membuat fungsi penglihatannya kembali," ceritanya.
Meski begitu bukan berarti dalam setiap kasus yang ia tangani tak memiliki kendala sama sekali. Misalnya, bila ada pasien yang ke tempat kerjanya, sudah ditangani orang lain. Lalu minta diperbaiki lagi, karena penanganan sebelumnya ternyata tidak maksimal mengembalikan fungsi kelopak matanya.
"Ya, itulah yang bagi saya bikin susah. Karena, pasien sudah ditangani orang lain itu. Karena anatominya sudah berbeda. Meskipun kecil kelopak mata punya otot-otot dengan fungsi masing-masing. Jadi, memang harus hati-hati," kata dia.
Baik gampang maupun sulit, dokter spesialis mata yang menempuh pendidikan kedokteran umum dan spesialis di Universitas Airlangga ini tetap mengerjakannya dengan sepenuh hati.
"Karena dokter mata memang tujuan saya sejak sekolah dulu. Saya ingin ada bedahnya. Tapi tidak terlalu menguras waktu saya sebagai ibu rumah tangga. Jadi, inilah pilihan saya dokter mata. Di sini, fokus dokter mata menolong pasien dan mengembalikan fungsi matanya bila pernah mengalami cedera," kata Yana.
Ia pun berpesan, kepada semua orang untuk tetap menjaga kesehatannya termasuk kelopak mata. Bagi kaum perempuan, misalnya, setelah menggunakan make up di kelopak mata jangan lupa dibersihkan agar kelopaknya juga tidak iritasi.
"Untuk perhatian bagi semuanya. Karena kita hidup di zaman serba gadget, maka batasi penggunaannya maksimal 1 jam. Lalu diistirahatkan dulu supaya mata tidak mudah lelah," tuturnya.
Advertisement