Yahya Muhaimin, Pengabdi Pendidikan di Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut berduka cita atas meninggalnya Prof Yahya Muhaimin pada Rabu 9 Februari 2022. Sosok yang sangat dekat dengan Muhammadiyah. Persyarikatan sangat berterimakasih atas seluruh kiprah Prof Yahya dalam segala aspek terutama dalam pengembangan pendidikan.
Tercatat, Prof Yahya menjadi Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Periode 1900-1995, Anggota PP Muhammadiyah 2000- 2005, dan Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010.
Tidak hanya berkiprah untuk membangun Persyarikatan, Prof Yahya Muhaimin juga memberikan sumbangsihnya pada negara. Pada periode tahun 1999-2001 di era Pemerintahan Gus Dur, Ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional.
Kiprah Prof Yahya dalam bidang pendidikan juga tidak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai sosok yang salih, santun, sabar dan sederhana.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang pernah mendampinginya tatkala menjadi sekretaris di Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
“Pak Yahya adalah pribadi yang bersahaja dan melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab. Demi melaksanakan amanah itu, selama lebih dari lima tahun, Pak Yahya harus hidup di tiga kota,” tutur Mu’ti, dilansir situs resmi muhammadiyah.or.id.
Tiga kota itu, di antaranya, Yogyakarta sebagai dosen UGM, Jakarta sebagai Pimpinan Majelis Dikdasmen dan Universitas al-Azhar, dan Bumiayu untuk mandat di Universitas Peradaban dan bertemu keluarga.
“Sungguh berat, tapi Pak Yahya menjalani dengan ikhlas, gembira, dan tidak pernah mengeluh,” ungkap Mu’ti.
“Sebagai sekretaris, saya kadang-kadang “melangkahi” wewenang Pak Yahya sebagai ketua. Tapi beliau tidak pernah merasa tersinggung, apalagi marah. Pak Yahya hanya minta diberitahu hal-hal yang saya lakukan di luar keputusan Majelis. Dan, sebagai orang tua dan guru, Pak Yahya selalu tut wuri handayani. Sebuah keteladanan yang tidak pernah saya lupakan,” sambungnya.
Sosok yang Produktif
Lahir pada 17 Mei 1943 di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Prof Yahya sangat produktif dalam menuangkan pemikirannya dalam karya buku. Buku yang ia tulis di antaranya Bisnis dan Politik : Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia 1920-1980. Kemudian Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966 adalah karya skripsinya yang mendapatkan predikat skripsi terbaik di UGM.
Selanjutnya, dalam karya Tiga Kota Satu Pengabdian mengisahkan bagaimana peran Yahya dalam mengabdikan dirinya untuk bangsa. Itu hanya gambaran dari segelintir karya-karya Yahya lainnya.
“Selamat jalan Pak Yahya. Guru saya dan pendidik bangsa. Amal salih dan baktimu mencerdaskan dan memajukan umat dan bangsa, Insya Allah akan mengantarkanmu ke surga, tempat terhormat di sisi Allah,” pungkas Mu’ti.
Yahya Muhaimin adalah salah satu panutan, sosok kader Muhammadiyah yang tidak hanya mengabdikan diri untuk Persyarikatan tapi juga untuk bangsa dan negara. Selamat Jalan Prof.