Yahoo Belum Minat Buat Aplikasi Medsos
Yahoo belum berminat untuk membuat aplikasi media sosial dan memilih tetap fokus pada produk-produk inti, demikian menurut Director of Product Management for Yahoo Mail, Shiv Shankar.
"Kami akan tetap fokus pada eksekusi dan mempelajari produk-produk inti dan merek-merek premium kami di APAC atau Asia Pasifik, seperti Yahoo Mail dan Yahoo Finance, sembari menata kembali cara kami melibatkan konsumen dan melayani minat mereka," ujar Shiv Shankar, Selasa.
Yahoo justru melihat potensi untuk mengembangkan produk Yahoo TV di wilayah Asia Pasifik.
"Kami melihat peluang untuk memberikan pengalaman konten terpercaya kepada pengguna melalui konten lokal/regional pada produk seperti Yahoo TV," katanya.
Tahun lalu, layanan Yahoo Messenger berhenti, dan digantikan Yahoo Together dengan peluncuran aplikasi Yahoo Squirrel. Namun, layanan Yahoo Together dihentikan pada 4 April 2019.
Sebagai gantinya, Senior Director of Product Management for Yahoo Mail, Joshua Jacobson, mengatakan bahwa Yahoo berencana untuk mengembangkan layanan lain yang sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.
"Kami menyadari bahwa kami memiliki penggemar setia yang senang menggunakan Yahoo Together. Namun, seiring dengan perubahan lanskap komunikasi, kami berfokus pada pembuatan alat komunikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen," kata Jacobson.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Indonesia dan wilayah Asia Pasifik merupakan pasar yang sangat penting bagi Yahoo untuk berinvestasi.
Saat ini, menurut dia, sebagai bagian dari One Verizon, Yahoo mengembangkan teknologi masa depan, di antaranya Artificial Intelligence (AI) pembelajaran mesin, mobile-edge computing dan 5G.
"Studio mutakhir kami di Singapura, Taiwan, dan Hong Kong mendorong investasi berkelanjutan kami pada video untuk mengembangkan konten generasi berikutnya," ujarnya.
"Studio-studio ini memperkuat fokus yang mendalam terhadap konten regional dengan cita rasa lokal melalui Yahoo TV," kata Jacobson menambahkan. (an/ar)
Advertisement