Yadnya Kasada Dibatasi, Jalur Disekat dari Empat Penjuru
Seperti tahun sebelumnya, upacara Yadya Kasada yang digelar warga Tengger di Gunung Bromo pada tahun 2021 ini digelar secara terbatas. Puncak upacara adat yang akan digelar di Pura Luhur Poten di kawasan laut pasir Bromo, Jumat tengah malam, 25 Juni 2021 itu hanya diikuti sejumlah warga Tengger.
Karena digelar terbatas, ratusan petugas keamanan dikerahkan di empat penjuru yakni, di pintu gerbang dari Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. “Di titik penyekatan di Probolinggo dijaga sekitar 200 petugas gabungan dari Polres, TNI, Satpol PP, Satgas Covid-19, dan warga,” kata Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kamis, 24 Juni 2021.
Dikatakan penutupan jalan di Kabupaten Probolinggo berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Sedangkan di Kabupaten Pasuruan, penyekatan jalan berada di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.
Untuk jalur dari Lumajang dan Malang ditutup di kawasan Desa Jemplang, Kecamatan Tumpang. “Di titik-titik tersebut dijaga ketat agar warga dan wisatawan dari luar tidak bisa masuk ke Bromo,” kata kapolres.
Hal senada diungkapkan Koordinator Pengawasan dan Keamanan Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto. “Warga Tengger yang mengikuti ritual Yadnya Kasada dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas Pura Luhur Poten,” katanya.
Untuk menghindari kemungkinan penularan Covid-19, kata Ugas, seluruh petugas dan warga yang mengikuti Yadnya Kasada diswab antigen sebelumnya. “Jangan sampai muncul klaster baru Covid-19 terkait upacara Yadnya Kasada,” ujarnya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian mengatakan, sejak Kamis pagi, 26 Juni 2021, seluruh panitia inti sudah menjalani swab antigen. “Semua diswab antigen mulai, panitia inti, Linmas, Hansip, petugas keamanan hingga jogoboyo,” katanya.
Bahkan, kata jubir Pemkab Probolinggo itu, semua awak media yang meliput Yadnya Kasada harus diswab antigen terlebih dulu. “Tidak terkecuali, termasuk wartawan, semua harus sudah diswab,” ujar mantan Camat Sukapura itu.
Yang jelas, penyekatan Bromo dari empat penjuru sudah dimulai Kamis pagi sekitar pukul 06.00. Penyekatan baru dibuka kembali pada Sabtu dini hari, 26 Juni 2021 setelah Yadnya Kasada selesa.
Sementara itu sesepuh warga Tengger di Probolinggo, Supoyo mengatakan, pelaksanaan Yadnya Kasada secara terbatas disepakati melalui rapat. “Sebab, pandemi Covid-19 belum berakhir, kita semua harus menaati protokol kesehatan,” katanya.
Supoyo menambahkan, di pintu masuk Pura Luhur Poten akan disiapkan pos kesehatan untuk warga yang akan mengikuti upacara Yadya Kasada. “Warga Tengger yang masuk pura juga diminta menunjukkan surat sehat,” kata anggota DPRD Kabupaten Probolinggo itu.
Advertisement