Xi Jinping, Propaganda Sosialisme China
Xi Zhongxun, seorang pahlawan perang Partai Komunis. Revolusi memakan anaknya sendiri. Begitulah berlaku pada sosok moderat yang kemudian dibersihkan dan dipenjarakan di era Mao. Di bawah kekuasaan diktator Mao, sang istri pun dipaksa mencelanya.
Namun setelah direhabilitasi secara resmi pada 1978, Xi Zhongxun mendorong liberalisasi ekonomi di Provinsi Guangdong. Dialah pembela pemimpin China paling progresif, Hu Yaobang.
Xi Jinping mengingat penganiayaan ayahnya, Xi Zhongxun, di tangan anggota Partai Komunis China yang beraliran fundamentalis. Ketika ayahnya dijebloskan ke penjara, Xi Jinping yang saat itu berusia 15 tahun, dipaksa bekerja di ladang selama bertahun-tahun dan tinggal di rumah gua. Masa-masa yang penuh gejolak, menguatkannya. Tapi bisa dengan mudah berubah menjadi kebencian terhadap politik, terutama terhadap yang menganut garis keras.
Xi Jinping percaya, hanya pemimpin yang kuat yang dapat menjamin bahwa China tidak akan kembali ke kekacauan tahun 1960-an dan 70-an. Dan ingat, konstitusi China sekarang telah diubah sehingga Xi Jinping bisa tetap berkuasa selama dia suka.
Salah satu alasan untuk semua tebakan ini: kita tidak pernah mendengarnya menjelaskan apa yang dilakukan dalam hal keputusan Xi Jinping. Kini, banyak kalangan bertanya-tanya mengapa Xi Jinping justru membawa partai itu ke arah yang bertentangan dengan keyakinan ayahnya?
Agaknya, Xi Jinping tak setuju dengan garis ayahnya pada masalah politik tertentu. Mungkin pula, meski dia memiliki prioritas berbeda dengan ayahnya, Xi Jinping ingin mengejar rencana yang tidak akan berakhir seperti sejumlah kebijakan Mao Zedong. Setidaknya tidak secara sengaja menuju arah itu. Betapa pun rencana Xi Jinping masih bisa dianggap cukup luar biasa, dengan mempropagandakan pemikiran Sosialisme Berkarakteristik China.
Para pemimpin China tidak pernah ingin diwawancarai pers, termasuk oleh media massa yang patuh dan dikendalikan partai. Xi muncul di pedesaan untuk tampil di televisi. Di sana dia disambut kerumunan orang yang bersorak-sorai, yang menerima kebijakannya mewajibkan menanam jagung atau aspek lain dari pekerjaan mereka.
Jadi sulit untuk memprediksi aturan, batasan, atau pedoman baru apa yang mungkin diterapkan pada aktivitas ekonomi di China atau seberapa jauh semua ini akan berjalan.
Kapitalisme versi China
Selama beberapa dekade terakhir, China berkembang dalam kapitalisme versi mereka yang bergeliat tanpa gangguan. Meski dikenal sebagai negara komunis, China meyakini dogma ekonomi 'menetes ke bawah' (trickle-down economics).
Pemerintahan China percaya bahwa membiarkan beberapa orang menjadi sangat kaya akan menguntungkan semua elemen masyarakat.
China yakin sistem itu akan menyeret mereka keluar dari bencana yang dihasilkan program Revolusi Kebudayaan Mao Zedong secepat mungkin.
Pada suatu titik, sistem itu memang berhasil di China. Kelompok kelas menengah yang besar muncul. Warga China di hampir semua lapisan masyarakat sekarang juga memiliki standar hidup yang lebih baik.
Pemikiran Presiden China Xi Jinping
Pembukaan Sidang Komite Nasional ke-14 Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) di Beijing pada Sabtu sore menandai dimulainya rangkaian sidang parlemen dua sesi yang berlangsung hingga 11 Maret 2023.
Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Keqiang, Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) Li Zhanshu, dan 2.130 anggota CPPCC turut hadir dalam acara pembukaan sidang yang agenda utamanya adalah mendengarkan laporan kerja Ketua Komite Nasional ke-13 CPPCC Wang Yang.
Laporan dibacakan Wang dalam pembukaan sidang di Balai Agung Rakyat, Beijing, itu menyoroti pencapaian agenda diplomasi China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.
"Kami telah membagikan informasi ke berbagai negara mengenai 'Pemikiran Xi Jinping mengenai Sosialisme Berkarakteristik China pada Era Baru' untuk memudahkan mereka mengetahui pencapaian yang diraih CPC (Partai Komunis China) dalam mengatur pemerintahan dan semua proses demokrasi kerakyatan," kata dia.
Dalam lima tahun kepemimpinannya, CPPCC telah memperluas akses dan bidang pertukaran dengan dunia internasional.
"Kami telah membangun kelompok kemitraan China-Afrika dan menggelar simposium dengan negara-negara sosialis," kata anggota Komite Tetap Biro Politik CPC Periode 2017-2022 itu.
Dewan penasihat politik tertinggi di China itu juga mendaku telah memberikan dukungan kepada Dewan Perekonomian dan Sosial China (CESC) dan Komite China pada Keagamaan dan Perdamaian dalam meningkatkan pengetahuan internasionalnya.
"Dalam membawa semangat perjuangan, kami telah mengeluarkan pernyataan tegas terkait RUU Amerika Serikat dan Eropa tentang Taiwan, Hong Kong, dan Xinjiang," kata Wang.
Dalam lima tahun terakhiri, sebut dia, CPPCC juga telah berkontribusi menumbuhkan semangat patriotisme di wilayah administrasi khusus Hong Kong dan Makau.
CPPCC juga telah mendorong anggota-anggotanya dari Hong Kong untuk mengimplementasikan Undang-Undang Keamanan Nasional dan mengubah sistem pemilu di wilayah itu.
Sidang parlemen China yang digelar setahun sekali itu terdiri dari dua sesi, CPPCC dan NPC. Pembukaan sidang NPC digelar di tempat yang sama Minggu 5 Maret 2023.
Selain mendengarkan laporan kerja lima tahunan CPPCC, NPC, dan pemerintahan China, sidang parlemen tahun ini menetapkan Presiden China periode 2023-2028.