Xi Jinping, Petani yang Hidup di Gua, Suka Baca Mao Zedong
Partai Komunis China (PKC) hari ini, Rabu 1 Juli 2021 diperingati 100 tahun kelahirannya. Sekjen PKC Xi Jinping menjadi titik sentral perhatian dunia, pada perayaan yang dipusatkan di Lapangan Tiannenmen, Beijing.
Xi Jinping menjadi pemimpin China paling kuat setelah Mao Zedong. Pemikiran Xi masuk dalam konstitusi partai, keputusan kongres Partai Komunis China pada Oktober 2017.
Berikut Ngopibareng.id menghadirkan fakta-fakta sosok Tokoh China yang diyakini menjadikan negeri Tirai Bambu itu semakin berkibar dengan perubahan-perubahan baru di dunia.
Idola Baru Partai Komunis China
Partai Komunis China (PKC) mengabadikan pemikiran politik Presiden Xi Jinping ke dalam konstitusi partai, menempatkan Xi pada peringkat yang sama dengan Mao Zedong dan Deng Xiaoping.
Pada penutupan Kongres Nasional di Beijin, PKC dengan suara bulat mengeluarkan amandemen untuk memasukkan "Pemikiran-Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tionghoa untuk Era Baru" menjadi salah satu prinsip panduan. Amandemen ini menjadikan Xi Jinping berada sederajat dengan pendiri Cina Mao Zedong dan tokoh reformasi PKC Den Xiaoping. Kongres Nasional ke-19 PKC diakhiri Selasa siang setelah berlangsung selama seminggu sejak 18 Oktober 2017.
Langkah Mantapkan Kekuasaan Xi
Penobatan pemikiran-pemikiran Xi Jinping ke dalam konstitusi partai dipandang sebagai langkah besar untuk memperkuat kekuasaannya sebagai orang nomor satu di negara itu. Tidak ada pemimpin lain yang memiliki acuan ideologis yang masuk ke dalam konstitusi PKC selain Mao Zedong dan Deng Xiaoping. Nama Deng ditambahkan setelah kematiannya pada tahun 1997.
Pendahulunya Xi, Jiang Zemin dan Hu Jintao, juga melakukan amandemen konstitusi partai dan memasukkan pemikiran mereka, namun nama mereka tidak dimasukkan ke dalam konstitusi partai.
Tiga Perwakilan Rangkul Swasta
Jiang Zemin ketika itu memperkenalkan pemikiran "tiga perwakilan" dengan merangkul pengusaha swasta, sementara Hi Jintao memasukkan doktrin ekonominya tentang "pengembangan ilmiah".
Kongres Nasional PKC sudah memberi Xi Jinping gelar "pemimpin inti" pada 2026 untuk memperkuat posisinya menjelang Kongres Nasional Partai Komunis yang diadakan setiap lima tahun.
Xi Jinping berhasil mengkonsolidasikan kekuatan dengan cepat sejak memegang kepemimpinan PKC akhir 2012 lalu, dan kemudian menjadi presiden pada tahun berikutnya. Kongres Nasional PKC diikuti 2.280 anggota delegasi yang mewakili hampir 90 juta anggota dan 4,5 juta organ partai dari seluruh Cina dan diliput wartawan internasional dari lebih 130 negara.
Xi Jinping Pernah Hidup di Gua
Siapa Xi Jinping, satu dari sedikit tokoh yang dianggap paling berpengaruh di dunia?
Yang mungkin tak banyak diketahui adalah Xi pernah hidup di sebuah gua ketika belia di pedalaman Cina dan menghabiskan waktu sebagai petani.
Keluarga Xi sebenarnya termasuk golongan elite di Beijing. Ayahnya adalah salah satu pahlawan revolusi komunis, namun semuanya berubah ketika Mao -yang makin khawatir atas ancaman terhadap kekuasaannya- melakukan pembersihan terhadap elite partai pada 1960-an.
Ayah Xi dijebloskan ke penjara dan keluarganya dipermalukan.
Pengaruh Kebijakan Mao
Pada 1968 Mao mengeluarkan dekrit yang memerintahkan jutaan anak-anak muda untuk meninggalkan kota dan tinggal di pedesaan untuk merasakan susahnya menjadi petani.
Pada usia 15 tahun, Xi meninggalkan pendidikan formal di Beijing dan pindah ke Desa Liangjiahe di Provinsi Shaanxi.
Ketika itu tidak ada listrik, kendaraan bermotor atau peralatan mekanik. Di desa, Xi harus belajar mengangkut pupuk, membangun waduk, dan memperbaiki jalan.
Makan Bubur dan Suka Sekali Membaca Mao
Ia tinggal di gua bersama tiga pemuda lain. Ketika itu, membuat gua pada dinding pegunungan dan menjadikannya sebagai rumah adalah sesuatu yang lumrah karena sangat mahal mendirikan rumah permanen.
Dinding gua biasanya dilapisi semen, yang mengesankannya seperti dinding rumah. Rumah gua dipakai Xi Jinping saat menjadi petani di Desa Liangjiahe.
Salah satu pemuda yang tinggal di gua bersama Xi adalah Lu Housheng, yang menuturkan pada 2015, "Kami hanya bisa makan bubur, lalapan, dan roti kukus. Ketika Anda lapar, Anda tak peduli dengan apa yang bisa Anda makan."
Pada malam hari, Xi biasanya membaca tulisan-tulisan Mao di bawah lampu minyak.
Terjun ke Dunia Politik Usia 18
"Sementara Xi membaca, saya merokok. Xi membaca karya-karya Mao dan koran. Tak ada kegiatan lain," kata Lu, dikutip BBC di Beijing. Yang juga sangat ia ingat adalah Xi sangat suka membaca dan perokok berat.
Lu menuturkan bahwa Xi sangat serius, tak suka bercanda, tak bermain kartu atau berupaya mencari pacar.
Pada usia 18 tahun, Xi terjun ke dunia politik. Ia menjadi anggota Liga Pemuda Komunis dan setelah beberapa kali ditolak karena faktor ayahnya yang pernah dipenjara, Xi akhirnya resmi menjadi anggota penuh Partai Komunis saat berumur 21 tahun.
Desa Xi Jinping
Mereka yang mengenal Xi menggambarkannya sebagai seseorang yang 'sangat pragmatis dan ambisius, yang berbeda dengan pemuda kebanyakan yang masih punya waktu untuk bersenang-senang'.
Saat usianya menginjak 25 tahun, ayahnya direhabilitasi dan mendapat penugasan di Guangdong, provinsi tetangga Hong Kong, yang menjadi salah satu kunci kebangkitan ekonomi Cina.
Karier politik Xi meningkat berkat bantuan koneksi yang dimiliki sang ayah dan dari sini Xi membangun jaringan.
Dengan rapi ia memetakan jalur karier yang bisa mendorong dirinya menaiki hierarki jabatan di Partai Komunis. Pertama, ia menjadi perwira militer pada akhir 1970-an dan mengisi sejumlah jabatan partai di tingkat provinsi.
Xi fokus dengan tugas-tugas yang diemban dan tak suka dengan perhatian dari publik.
'Figur yang Membosankan'
Seorang wartawan yang pernah meliput acara-acara Xi saat menjadi pejabat partai di tingkat provinsi mengatakan, "Ia membosankan dan mudah terlupakan."
Ia banyak belajar dari ayahnya dengan sebisa mungkin tidak menciptakan musuh. Bahkan ketika berusia 40-an dan 50-an tahun, dan menjadi salah satu figur senior partai, Xi dikenal sangat kompeten dan tak pernah pamer kekuasaan.
Hanya tiga nama yang dimasukkan ke dalam ideologi partai, yaitu pendiri partai Mao Zedong dan Den Xiaoping, tapi pemikiran Deng dimasukkan setelah ia meninggal dunia.
Mungkin kesan warga Amerika Serikat, Eleanor Dvorchak, yang rumahnya dipakai Xi menginap saat mengikuti kunjungan penelitian pertanian pada 1985 menggambarkan pribadi Xi.
"Orangnya sangat rendah hati ... saya pastikan tak ada orang yang memperkirakan bahwa tamu yang menginap di rumah saya akan menjadi presiden," kata Dvorchak.
Kebijakan Xi Jinping Mengejutkan Dunia
Sejak menjadi ketua Partai Komunis yang sekaligus pemimpin Cina, Xi terus melakukan konsolidasi kekuasaan. Mereka yang dinilai 'mengancam atau merusak persatuan partai' disingkirkan.
Xi melancarkan perang terhadap korupsi dan mengeluarkan aturan untuk menghapus apa yang digambarkan sebagai 'pemborosan uang negara'. Makanya ia sering terlihat bepergian bersama pejabat lain dengan mobil biasa, bukan dengan iring-iringan sedan mewah. Di bawah Xi, pesta besar-besaran yang sering digelar pejabat dilarang.
Memerangi Korupsi
Beberapa pejabat penting yang dinyatakan korupsi diadili, dipecat dan dipenjara. Tapi muncul juga tuduhan bahwa pejabat-pejabat senior juga diduga melakukan korupsi.
Mereka juga mengatakan persidangan pejabat-pejabat top yang diduga korupsi 'tak mengungkap sepenuhnya kasus-kasus yang ditimpakan kepada pejabat-pejabat tersebut'.
Kampanye memerangi korupsi telah berjalan gencar dalam lima tahun terakhir dan benang merah dari upaya ini adalah 'Xi menjadi pejabat terdepan dalam perang melawan korupsi dan memenjarakan pejabat-pejabat yang melakukan tindakan pidana ini'.
Kritik lain adalah 'pembungkaman terhadap hak-hak dasar warga negara' yang mendorong penilaian 'di balik keberhasilan ekonomi terdapat represi besar-besaran'.
Advertisement