Wujudkan Batam Sebagai Green City, PGN Bangun Pipa Distribusi
Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah berusaha melakukan berbagai upaya untuk menekan pertumbuhan penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Satu langkahnya yang ditempuh adalah pengadaan energi alternatif, sehingga kebutuhan energi dalam negeri bisa terpenuhi. Di Kota Batam, hingga September 2019 Perusahaan Gas Negara (PGN) sudah membangun 200 kilometer pipa distribusi gas.
“Hari ini PGN sudah membangun pipa distribusi di Kota Batam sepanjang lebih dari 200 kilometer untuk melayani pelanggan industri, pembangkit listrik, komersial dan rumah tangga,” ujar Sales Area Head PT. PGN Batam, Wendi Purwanto, Minggu 30 September siang.
Untuk pelanggan rumah tangga, Wendi menyebut ada lebih dari 4.800 pelanggan sudah menggunakan gas rumah tangga tersebut.
“Karena ada program pembangunan jaringan gas dari pemerintah melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PGN ikut arahan dari pemerintah,” lanjut Wendi.
Selama melakukan pembangunan pipa distribusi gas, Wendi menyebut sejauh ini PGN dan seluruh stakeholder di Kota Batam bersinergi dengan baik sehingga membangun infrastruktur pipa gas PGN tidak menghadapi kendala. Lebih lanjut tentang gas rumah tangga, PGN menerapkan beberapa golongan harga yang disesuaikan dengan jenis penggunaan.
“Kita melihat dari tagihan listriknya, kalau dia menggunakan listrik 900 watt masuk ke golongan umah tangga (RT 1). Kalau dia menggunakan listrik 1.200 watt keatas masuk golongan RT 2,” ujar Wendi.
Menurut Wendi, di Kota Batam, mayoritas pengguna gas rumah tangga datang dari golongan RT 2.
“Karena masyarakat di Kota Batam hampir semua menggunakan listrik 1.200 watt ke atas,” sebut Wendi.
Dia menegaskan, banyaknya masyarakat yang menggunakan energi dari gas bumi, Kota Batam bisa menjadi green City.
“Kota Batam bisa menjadi green city dengan pemanfaatan energi baik gas bumi untuk seluruh layer, baik itu industri, komersil, rumah tangga maupun transportasi,” tutup Wendi.