Wujud Toleransi Agama, Idul Fitri barengan Kenaikan Isa Almasih
Hari Raya Idul Fitri 1442 Hjiriah dirayakan seluruh umat Muslim di dunia, Kamis 13 Mei 2021. Penetapan hari Lebaran itu sendiri diputuskan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan awal Syawal 1442 H.
Hari ini, Kenaikan Isa Almasih juga tengah dirayakan oleh umat Kristiani. Kenaikan Isa Almasih biasanya diperingati pada hari 40 setelah perayaan Paskah.
Hari ini memang terasa spesial dengan perayaan hari besar lebih dari satu agama yang jatuh bersamaan. Dan tentu saja suasana berbeda dirasakan di tengah negara multiagama seperti Indonesia.
Meski lebaran dan Kenaikan Isa Almasih tahun ini juga berbeda lantaran diselenggarakan secara virtual akibat pandemi Covid-19, kemeriahan itu masih tampak di lini masa media sosial. Bahkan tagar terkait hari besar keagamaan ini secara berdampingan menjadi trending topic di Indonesia.
Melansir daftar trending topic Indonesia di Twitter #EidMubarak dan #Isa Almasih berada berurutan di posisi satu dan tiga. Selain itu, beberapa kata kunci lain mencakup "Mohon", "Minal", dan "Yesus Kristus" ikut memuncaki daftar 5 besar trending topic Tanah Air.
Ketika dibuka pada tagar masing-masing, tampak netizen menyambut antusias perayaan hari spesial ini secara bersamaan. Bahkan wujud toleransi begitu tampak dalam merayakan Kenaikan Isa Almasih dan Idul Fitri yang jatuh di hari yang sama.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bicara soal berbarengannya momen Idul Fitri dengan peringatan Kenaikan Isa Almasih. Dia menyebut ini sebagai hari istimewa.
"13 Mei tahun ini menjadi hari istimewa. Saat umat Islam merayakan Idul Fitri, umat Kristen dan Katolik memperingati Kenaikan Isa Almasih. Ini menjadi momen penting untuk terus merajut kebersamaan, rukun dan saling menghargai dalam perbedaan," demikian kata Gus Yaqut, samaan akrabnya, dalam rilis.
Tak lupa, dia mengingatkan pentingnya protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun lalu dibilas dengan air bersih yang mengalir selama 20 detik, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas keluar rumah jika bukan kebutuhan mendesak.
"Tetap terapkan prokes dan disiplin 5M. Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu. Amin," sambung Gus Yaqut.
Di sisi lain, perayaan hari besar agama Islam dan Nasrani yang dirayakan bersamaan juga telah diantisipasi pemerintah. Khususnya dari segi mengantisipasi lonjakan para perantau yang ingin kembali ke kampung halaman demi merayakan hari besar keagamaan bersama keluarga.
Diketahui pemerintah menerapkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Tak hanya itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) pun sudah menyiapkan pedoman khusus ibadah Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih agar tetap berjalan lancar di tengah pandemi Covid-19.