Wujud Politik Jujur, Er-Ji Minta Warga Tolak Politik Uang
Calon Wakil Walikota Surabaya Armuji mengajak warga kawasan Gunung Sari, Kecamatan Wonokromo, untuk menolak segala bentuk politik uang menjelang pilkada 9 Desember mendatang.
Hal ini menyikapi adanya gerakan kelompok tertentu yang membagikan sembako, sarung, hingga pakaian ke warga dengan ajakan memilih seorang calon. Menurutnya, warga sudah cerdas dalam berpolitik, sehingga dipastikan cara-cara seperti itu sudah usang dan tak dipilih.
“Alhamdulillah, warga sudah cerdas semua. Kalau ada calon bagi-bagi berbagai barang untuk politik uang, wis gak bakalan dipilih,” kata Armuji.
Dalam pilwali ini, ia menegaskan bahwa bersama Eri Cahyadi, tidak menggunakan politik uang atau janji manis dalam kampanye Pilkada Serentak nanti. Eri dan Armuji hanya menjual kerja nyata, program, dan komitmen kepada warga yang telah terbangun belasan hingga puluhan tahun.
“Kita itu tidak pernah beri-beri, saya 20 tahun sobo (berkunjung) di sini, tidak pernah main politik uang, enggak pernah. Kerja nyata dan kebaikan sosial yang kita berikan kepada warga. Percuma politik uang, ngasih barang atau duit, setelah terpilih lali karo wargane (lupa dengan warga),” katanya.
Menurut mantan Ketua DPRD Surabaya itu, edukasi politik yang baik adalah ketika masa politik diwarnai dengan kerja dan pengabdian, bukan bagi-bagi barang menjelang pilkada. Politik kebaikan adalah politik berdasarkan rekam jejak, bukan politik uang.
“Kalau Pak Eri jelas, beliau belasan tahun mengabdi di Pemkot Surabaya, ngurus Suroboyo wis onok hasil kerjone (mengurus Surabaya sudah terlihat hasil kerjanya), sehingga Surabaya sudah sangat baik sekarang ini,” ujarnya.
“Kalau saya, InsyaAllah puluhan tahun memperjuangkan aspirasi rakyat, enggak onok kendore (tidak ada berhentinya,” kata Armuji yang meraup suara terbesar dari seluruh anggota DPRD Jatim Dapil Surabaya dengan 136.000 suara.
Sementara itu, warga Gunung Sari yang juga wakil ketua PDIP Surabaya, Tri Indah Ratnasari, mengatakan, sosok Armuji sejak dulu sudah dikenal sering blusukan tanpa membawa massa atau media. Armuji bahkan seringkali berkunjung ke kampung Gunungsari dan tidak pernah melaksanakan praktik politik uang.
Namun, ketika diminta bantuan warga untuk penataan kampung hingga pendampingan warga sakit, Armuji selalu menyanggupi untuk melaksanakannya.
“Dari dulu Pak Armuji sering ke sini, mulai belum ada lampu penerangan jalan, paving, dan PDAM. Lalu semuanya diperjuangkan Pak Armuji, dan memang terealisasi,” ujarnya.