Wujud Nyata PGN Saka Ikut Lestarikan Lingkungan
PT Perusahaan Gas Negara, Tbk. (PGN) memiliki anak perusahaan di bidang hulu migas, yaitu Saka Energi Indonesia (PGN Saka). PGN Saka melalui Saka Indonesia Pangkah Limited menunjukkan komitmennya dalam melestarikan lingkungan, dengan melakukan kegiatan penanaman 50 ribu mangrove di pesisir pantai Desa Banyuurip, Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur pada 10 Oktober 2019.
Kegiatan itu dihadiri oleh pimpinan dan karyawan PGN Saka, SKK Migas, hingga stakeholders terkait seperti DLH Provinsi Jawa Timur, Wakil Bupati Gresik, Dandim 0817 Gresik, DLH Gresik, Muspika Ujungpangkah, Kepala Desa dan masyarakat umum.
Sebelumnya PGN Saka bersama Rukun Nelayan Tirta Buana di Desa Banyuurip telah melakukan pembibitan mangrove. Hasilnya, mangrove yang ditanam itu telah mampu menyediakan puluhan ribu bibit mangrove dan cemara pantai.
Pembibitan bersama warga di Desa Bayuurip itu merupakan aspek pemberdayaan, di mana nelayan mendapat alternatif sumber nafkah baru dari penjualan bibit mangrove dan produk ikutan lainnya. HSE Manager PGN Saka, Estu Subagyo menjelaskan bahwa aspek pengelolaan lingkungan hidup yang baik dalam beyond compliance, erat kaitannya dengan pemberdayaan.
"Kami apresiasi terhadap upaya pemberdayaan masyarakat ini. Sebagai wujud komitmen lingkungan, kami telah meluncurkan Program Mangrove Planting pada tahun 2016 dengan menanam 10 ribu bibit mangrove di pesisir Ujungpangkah. Kemudian tahun ini, kami komitmen menanam kembali 50 ribu bibit mangrove dan khusus tahun ini, kegiatan dilaksanakan dalam rangka mendukung capaian Proper, serta compliance dengan pengelolaan lingkungan terkait adendum AMDAL," jelas Estu.
Health Safety and Environment (HSE) juga memainkan peran penting dalam menjaga reputasi serta menekan dampak risiko dalam operasional perusahaan. Juga memastikan bahwa perusahaan memenuhi kewajibannya, dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja, serta melindungi lingkungan.
Dokumen AMDAL sebagai acuan dalam pengelolaan lingkungan juga secara compliance dilakukan oleh PGN Saka mengingat wilayah operasi offshore Ujungpangkah banyak terdapat ekosistem mangrove.
"Program Mangrove Planting ini adalah kegiatan baik. Kami sangat mendukung. Terlebih ini bibit dari masyarakat setempat dan PGN Saka komitmen menanamnya. Semoga upaya konservasi mangrove ini berhasil untuk melestarikan lingkungan," kata Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Ibu Diah Susilowati.
Untuk diketahui, lokasi Banyuurip Mangrove Center telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Gresik menjadi kawasan ekowisata. Tempat ini juga menjadi alternatif pendapatan bagi kelompok masyarakat.
"Jadi kalau PGN Saka melakukan penanaman mangrove di tempat ini, tentu kami dukung. Atas nama Pemerintah Kabupaten Gresik kami ucapkan terima kasih kepada PGN Saka serta masyarakat yang telah peduli menjaga kelestarian alam," ujar Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim.
Bukan hanya itu saja, PGN Saka bersama Pemerintah Desa Banyuurip dan Rukun Nelayan Tirta Buana Banyuurip juga memfasilitasi terbentuknya Kelompok Pelestari Mangrove dan Lingkungan Banyuurip (KPMLB). Tujuan KPMLB untuk membentuk kesadaran kolektif agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
Abdul Mukhni selaku nelayan sekaligus Ketua KPMLB mengatakan, sebelumnya daerah pesisir Banyuurip gersang, kumuh dan sering abrasi. Namun saat ini dengan penanaman mangrove dan cemara laut, lokasi ini terlihat lebih hijau dan asri.
"Alhamdulillah sekarang sudah jadi salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Gresik. Disamping itu, juga jadi tempat edukasi mangrove. Sudah banyak anak sekolah, mahasiswa dan dosen perguruan tinggi yang datang melakukan observasi atau penelitian di sini," jelas Abdul Mukhni yang dijuluki local hero di bidang lingkungan.
Advertisement