Wow, Gerhana Bulan Terlama Akan Terjadi di Indonesia
Fenomena alam unik kembali akan menghampiri Indonesia. Yakni gerhana bulan sebagian (GBS) yang dapat dilihat di sebagian wilayah dengan waktu yang sangat panjang di abad ini.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Tretes-Pasuruan, Djati Cipto Kuncoro mengatakan, sejak awal sampai akhir GBS diprediksi terjadi selama 3 jam 29 menit 1 detik, atau mulai dari pukul 13:00:22 WIB-19:05:29 WIB. Sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 16:02:56 WIB.
"Ya GBS saat ini akan menjadi gerhana terlama abad ini, yaitu untuk fase awal GBS sampai dengan akhir GBS akan berlangsung selama 3 jam 29 menit 1 detik. Hal ini karena permukaan bulan akan tertutupi oleh umbra (bayangan inti) bumi sebesar 97,9 persen," kata Djati, Rabu 17 November 2021.
Hanya saja, fenomena ini baru akan terlihat pada saat pucak gerhana. Di mana, seluruh wilayah Papua dapat melihat puncak gerhana.
"Lalu akhir fase sebagian akan terlihat di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Bali, sebagian besar Jawa bagian timur, dan sebagian Bangka Belitung bagian timur. Sedangkan akhir fase penumbra dapat terlihat di seluruh wilayah Indonesia," sebutnya.
Walau begitu, ia berpesan kepada masyarakat untuk mewaspadai dampak yang muncul akibat gerhana bulan ini. Seperti kondisi pasang surut air laut yang berpotensi terjadinya banjir rob.
"Kemudian, adanya fenomena La Nina kita perlu memperhatikan kemungkinan superposisi antara water level/pasang maksimum terhadap peluang terjadi hujan lebat di beberapa daerah. Namun ini adalah potensi, bukan pasti dan kita tetap mengantisipasi," jelasnya.
Untuk diketahui, gerhana bulan terpanjang sebelumnya pernah terjadi pada 15 September 1932. Puncak gerhana terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, dengan durasi 3 jam 24 menit.