Wout van Aert Menggunakan Double Disc Wheel di Olimpiade Paris 2024
Wout van Aert yang membela Belgia di ajang Olimpiade Paris 2024 ini sedang mengetes sepeda Cervelo P5-nya. Yang istimewa adalah wheelset yang digunakan.
Memang rute time trial di Olimpiade Sabtu 27 Juli ini adalah mayoritas flat sejauh 32 km. Hanya ada elevasi 150 meter saja. Berangkat dari Les Invalides menuju Fontenay-sous-Bois dan kembali ke tempat start melalui Place de la Bastille.
Jadi Van Aert memilih disc wheel di depan dan belakang. Ini bukan pilihan yang umum. Biasanya pembalap akan memilih disc wheel di belakang dan di depan menggunakan wheelset yang memiliki profil tebal.
Tujuannya jelas, agar memperoleh aerodinamika maksimal di belakang. Begitu pula di depan, tetapi masih mudah dikendalikan karena tidak menutup semua.
Van Aert bukan yang pertama menggunakan kombinasi ini. Di Olimpiade London 2012, Shara Marche sudah menggunakan kombinasi ini. Dan hasilnya dia finis di peringkat ke 13 dan tertinggal 2 menit 15 detik dari pemenangnya.
Van Aert juga tidak nekat. Dia terlihat juga mengetes sepedanya dengan wheelset depan profil tebal. Disinyalir dia berjaga-jaga apabila cuaca kurang mendukung. Karena perkiraan cuaca di hari Sabtu adalah hujan.
Selain urusan wheelset, Van Aert juga menggunakan helm Giro Aerohead 2.0 yang lebar dan besar itu. Tentu gunanya untuk meningkatkan aerodinamika di sekitar kepala dan bahu.
Selain itu, Van Aert juga menggunakan sepatu Nimbl yang model tali. Yang kaus kakinya menyatu dengan sepatu. Diklaim sepatu model tali ini lebih aerodinamis daripada sepatu yang menggunakan BOA sebagai pengikat.
Karena ini lomba time trial, jadi Van Aert tidak memerlukan front derailleur. Dilepas tentu membuat bobot sepeda kian ringan juga menghindari hambatan angin.
Kita lihat bagaimana hasil kiprah Wout van Aert di Olimpiade Paris 2024 ini dengan segala persiapannya ini.
Advertisement