World War 3 Trending
Tubuh Pemimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani disebutkan hancur berkeping-keping, karena rudal presisi ditembakkan oleh pesawat tak berawak atau drone MQ9 Reaper, pada Jumat 3 Januari 2020 pagi.
World War 3 atau Perang Dunia III trending di jejaring sosial setelah kematian jenderal top Iran itu. Momok Perang Dunia III bukan mustahil, karena Iran telah bersumpah untuk balas dendam ke Amerika Serikat.
Dikutip dari The Sun, 4 Januari 2020, Ahman Khatami, seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan ancaman yang mengerikan bagi pasukan AS di Timur Tengah.
"Sudah waktunya untuk membersihkan daerah itu dari binatang buas yang berbahaya ini. Saya memberi tahu orang Amerika, terutama Donald Trump, kami akan membalas dendam yang akan mengubah siang hari mereka menjadi kegelapan malam," demikian ancamannya. Dia juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk Qassem Soleimani.
Sementara itu, Donald Trump men-tweet gambar bendera Amerika tanpa tulisan, tak lama setelah terungkap bahwa Jenderal Soleimani telah terbunuh oleh serangan udara AS.
Sekitar pukul 12.45 siang waktu Amerika, Donald Trump menulis tweet lainnya.
"Iran tidak pernah memenangkan perang, tetapi tidak pernah kalah negosiasi!," demikian tulisnya.
Dilaporkan Metro.co.uk, kematian Qassem Soleimani membuat kata kunci World War 3 trending di internet.
Pencarian untuk World War 3 juga melonjak di Google dalam beberapa jam setelah serangan udara di Irak.
Google Trends mencatat kata kunci Iran sebagai istilah yang paling dicari kedua di Amerika Serikat, dengan lebih dari 500.000 pencarian untuk topik tersebut.
Perang Dunia III tidak mustahil, mengingat Qassem Soleimani adalah orang yang paling berpengaruh kedua di Iran setelah Khameinei. Dia dianggap pahlawan nasional, pahlawan Revolusi Iran.
Qassem Soleimani adalah otak dibalik operasi Garda Revolusi Iran di luar negeri. Menurut laporan CNN, Pentagon mengatakan Qassem Soleimani dan pasukannya bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota keamanan Amerika dan koalisi serta melukai ribuan lainnya.
Dikenal sebagai 'komandan bayangan' Iran, Qassem Soleimani, yang telah memimpin Pasukan Quds sejak 1998, adalah dalang operasi militer Iran di Irak dan Suriah.
Dikutip dari TIME, pria 62 tahun itu memimpin Pasukan Quds, cabang Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi di luar negeri, mulai dari sabotase dan serangan teror hingga memasok milisi yang beroperasi sebagai pasukan pengganti Iran.
Sebelum tewas, Qassem Soleimani mendarat setelah melakukan perjalanan dari Suriah atau Lebanon. Saat itu, ia bertemu Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan pasukan Mobilisasi Populer pro-Iran di Irak.
Ketika mobil-mobil melewati area kargo untuk jalan akses yang menuju keluar dari bandara, kendaraan itu dihantam oleh setidaknya dua rudal drone MQ9 Reaper AS yang dikendalikan dari jarak jauh.
Setidaknya dua rudal ditembakkan ke kendaraan yang menewaskan Qassem Soleimani dan penumpang lainnya.
Advertisement