Wonderful Indonesia Tebar Pesona di Time Square New York
Jakarta: Promosi branding internasional milik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Wonderful Indonesia kembali tebar pesona. Itu setelah, Wonderful Indonesia kembali terpampang di 3 Billboard daerah Time Square, New York, Amerika Serikat. Promo wisata Indonesia ini tayang Mei hingga Juni 2017.
Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana mengatakan, pemasangan ini dilakukan karena daerah tersebut merupakan salah satu tempat persimpangan pejalan kaki tersibuk di dunia dan sering dijuluki sebagai “The Crossroads of the World”. "Bukan itu saja, kawasan ini juga menjadi salah satu pusat industri hiburan dunia yang utama dengan banyaknya tempat dan industri hiburan mengelompok di area ini. Jadi promosi ini sangat efektif dan tepat sasaran," ujar pria yang biasa disapa Prof Pit itu.
Ia memaparkan, image yang digunakan adalah Perempuan dengan Gebogan Bali, Hewan Komodo – Nusa Tenggara Timur, Raja Ampat underwater – Papua Barat. "Promosi ini diharapkan mampu mendatangakan wisman karena menariknya gambar pemandangan dan budaya kita," ujarnya.
Ditambahkan, unjuk gigi ini merupakan bukan hal yang pertama dilakukan Kemenpar. Kata Pitana, hal ini juga pernah dilakukan pada bulan Oktober, tahun lalu.
Tepatnya, Iklan "Wonderful Indonesia" dari Kementerian Pariwisata ini dalam bentuk media luar ruang. Kepala Bidang Komunikasi Media Ruang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Elizabet Hutagaol mengatakan hal ini sangat tepat dilakukan karena Time Square adalah titik pointwisatawan di dunia yang berkunjung ke New York.
"Selain itu juga tempat hilir mudik masyarakat New York dan di sana juga tempat produk-produk di dunia memasang iklan. Ini yang pertama kali beriklan berbentuk media luar ruang di Amerika Serikat," kata Elisabet.
Elisabet menambahkan lima ikon pariwisata tersebut dipilih berdasarkan preferensi wisatawan Amerika Serikat. Ia juga mengatakan dengan adanya media promosi tersebut wisatawan Amerika Serikat bisa merencanakan liburan ke Indonesia.
Elisabet juga berharap, wisatawan Amerika Serikat bisa menentukan liburan dengan digoda image yang Kemenparkan tawarkan kepada mereka. "Agensi di Amerika mengatakan Bali. Kita buatkan tentang Bali, juga Komodo. Jadi Indonesia gak hanya tentang Bali. Surfing di G-Land, Raja Ampat, dan Gebogan di Bali. Amerika semua suka," jelasnya.
Pihak Kementerian Pariwisata telah menyiapkan materi promosi tersebut sejak beberapa bulan yang lalu. Menurutnya, Times Square sendiri merupakan kawasan yang potensial untuk media luar ruang karena akan banyak dilihat oleh orang yang berlalu-lalang di sana.
"Di sana itu pusat toko-toko dan juga pusat bisnis. Ada trem yang lewat sana. Sekitar 39 juta per tahun masyarakat New York berkumpul di sana. Itu termasuk wisatawan mancanegara di sana. Kita berharap dengan promosi itu kunjungan wisatawan mancanegara dari New York akan bertambah. Harapan kita wisatawan mancanegara yang ada di New York juga secara tidak langsung bisa ke Indonesia," jelasnya.
Pitana juga menambahkan, jika Time Squere dipilih karena merupakan kawasan yang potensial untuk media luar ruang karena akan banyak dilihat oleh orang yang berlalu-lalang di sana. “Media yang digunakan berukuran 36’x86’ kaki yang berlokasi di Trifecta – 5 Times Square & 42nd (Panel 1), sementara lainnya berukuran 46’ x 81’6” kaki yang berlokasi di 7th Ave & 48t," jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menjelaskan, jika promosi merupakan investasi jangka panjang (long term invesment), Menpar mencari momentum dan memilih media promosi yang pas sehingga lebih efektif, lebih viral, dan mewarnai media sosial. Menurut Menpar Arief promosi tidak boleh berhenti meski jumlah wisatawan asing ke Indonesia terus meningkat.
“Branding seperti yang dilakukan melalui pemasangan billboard atau image-image wonderful Indonesia di taksi, bus, kereta di luar negeri, tidak serta merta langsung dapat dievaluasi dampaknya terhadap kedatangan wisman, namun ini terlihat lebih kepada peningkatan performansi branding Wonderful Indonesia yang meningkat,” tutur Marketeer of the Year 2013 dari MarkPlus itu. (hrs)