Wolf Moon, Fenomena Bulan Purnama Januari
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan soal fenomena astronomi yang terjadi di sepanjang tahun. Salah satunya adalah bulan purnama. Ada beberapa istilah nama lain untuk Bulan Purnama. Salah satunya Wolf Moon (Bulan Serigala) pada Januari.
Bulan Purnama terjadi setiap 29 hari, yang berarti sebagian besar bulan mempunyai satu Bulan Purnama (meskipun jarang terjadi dua Bulan Purnama dalam satu bulan kalender, bulan kedua disebut Bulan Biru).
Bulan Purnama terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Bulan menjadi tampak penuh dikarenakan semua sisinya terkena sinar matahari. Belahan Bumi yang mengalami fase malam akan melihat bentuk Bulan bulat sempurna.
“Menurut NASA, di Amerika Serikat, Bulan Purnama setiap bulan memiliki nama tradisional yang dikaitkan dengan cuaca, tanaman yang sedang musim, atau hewan yang mungkin dilihat pada waktu tersebut. Nama-nama tradisional ini tercantum dalam Almanak Petani, yang menulis bahwa nama-nama ini berasal dari sejumlah tempat, termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, kolonial Amerika, dan Eropa,” jelas Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Farahhati Mumtahana, Jumat 26 Januari 2024.
Asal Mula Wolf Moon
penamaan bulan purnama itu merupakan nama yang digunakan dalam The Farmer’s Almanac atau kalender para petani Amerika. Beberapa dari nama-nama ini berasal dari ratusan tahun silam ketika penduduk asli Amerika menggunakan Bulan untuk membantu melacak waktu dan perubahan cuaca musiman.
Wolf Moon karena serigala lebih sering terdengar melolong di bulan Januari. Wolf Moon terjadi Jumat, 26 Januari dini hari pukul 00.53 WIB.
Nama Lain Bulan Purnama
Nama lain Bulan Purnama pada Januari ini adalah Bulan Setelah Yule/Saturnalia (Moon After Yule), Bulan Tua (Old Moon), Bulan Es (Ice Moon), Bulan Akut (Sever Moon), Bulan Berdiam (Staying Home/Quiet Moon).
Untuk nama Bulan Setelah Yule/Saturnalia diberikan untuk merujuk pada purnama yang terjadi setelah perayaan Yule/Saturnalia atau Puncak Musim Dingin, sehingga penduduk asli Amerika berdiam di rumah.
Fenomena Air Pasang
Bulan Purnama yang terjadi tidak menyebabkan dampak signifikan pada kehidupan di Bumi. Masyarakat bisa melihat Bulan Purnama yang indah secara langsung, asalkan cuaca cerah atau tidak mendung.
Efek yang cukup umum karena Bulan Purnama yaitu fenomena air pasang akibat gravitasi Bulan. Selain itu, Bulan Purnama juga biasanya mempunyai pengaruh khusus pada spesies tertentu, seperti migrasi dan perkembangbiakan. Namun, karena maraknya polusi cahaya sehingga langit sering terang benderang karena sorotan lampu, pengaruh Purnama pada spesies ini cukup terdampak.