Woiii...Anak Ini Bangga Fotonya Dilike Indra Lesmana
WAJAHNYA langsung berseri. "Woi...fotoku dilike Indra Lesmana,'' teriak Nizar M Afandi begitu membuka akun instagramnya di pagi hari. Ia langsung berteriak dan menunjukkan ke berbagai orang foto karyanya yang dilike musisi jazz kenamaan ini.
Bang Ijal --demikian panggilan akrab Siswa Klas 2 SMA Alhikmah Surabaya ini-- Sabtu malam memang mengabadikan event tahunan Jazz Gunung di lereng Bromo, Probolinggo. Ia mengabadikan setiap moment pementasa artis yang terlibat dalam pertunjukan tersebut.
Sepanjang pertunjukan sejak pukul 15 sore sampai dengan 11 malam itu, ia aktif memilih angle bagus untuk karya fotografinya. Bang Ijal memang sejak SMP sudah menekuni dunia fotografi. Ia selalu tertarik mengabadikan berbagai event dan spot bebas setiap ada kesempatan.
Berbagai foto karyanya diunggah di instagram miliknya. ''Saya ingin punya protofolio dalam fotografi. Siapa tahu bermanfaat untuk masa depan saya,'' kata remaja yang bercita-cita menjadi desainer grafis ini.
Ia tidak hanya menjadikan para musisi yang tampil di Jazz Gunung sebagai obyeknya. Juga membidik para tokoh yang dia kenal sebagai seniman seperti Butet Kertarejasa. Saat mengunggah foto Butet, ia memberi judul: Bukan Seniman biasa. Selain itu, Djaduk Ferianto yang dalam Jazz Gunung memimpin Ring of Fire Project juga tak lepas dari intiannya.
Jazz Gunung 2017 pada hari kedua menampilkan sejumlah musisi top. Ikut ''meramaikan'' Ring of Fire, Djaduk mengajak Shoimah, penyanyi serba bisa untuk menjadi vokalis karya-karya aransemennya. Juga Idang Rasyidi, pemain paino dan keybord kawakan yang tergolong dewa jazz Indonesia.
Tak hanya memperkaya presentasi presentasi Jadug lewat Ring of Fire, Idang Rasyidi juga melakukan jam session bersama Glenn Fredly yang tampil sebagai pemuncak Jazz Gunung 2017. Tanpa latihan sebelumnya, ia bisa berdialog lewat musik dengan Glenn maupun para pemain musik lain yang mengiringi penyanyi pop asal Ambon ini.
Jazz Gunung makin lama memang makin oke. Penampilan Glenn Fredly di akhir pertunjukan menjadi pemuas para penggemarnya yang datang dari berbagai kota, termasuk dari Malaysia, Singapura dan Bangkok. ''Inilah konser musik jazz yang sudah teruji. Biasanya, kalau sudah melampui secara konsisten sampai tahun ke 8 berarti sukses. Jazz Gunung sudah tahun ke 9,'' kata Indra Lesmana.
Sukses yang telah dicapai Jazz Gunung sampai tahun ke 9 ini menginspirasi Owner Jiwa Jawa Resort yang juga penggagas Jazz Gunung Sigit Pramono untuk terus menjadikan pementasan ini selalu lebih baik. Tahun depan, event konser jazz yang sejak awal digagas Sigit bersama Djaduk Ferianto, dan Butet Kertarejasa ini akan digelar 3 hari. Selama ini hanya 2 hari.
Kereeen....! (azh)