4 WNI Tolak Evakuasi, Batik Air Pulang dengan 241 Orang
Pesawat Batik Air dikabarkan pulang membawa 241 orang WNI dari Wuhan, Hubei, China ke Indonesia. Dari jumlah awal sebanyak 245 WNI, empat di antaranya memilih tetap di China dan telah menandatangani pernyataan tertulis. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebut pesawat evakuasi WNI dari Wuhan sudah bertolak ke Indonesia, pada Minggu, 2 Februari 2020, pagi.
"Kalau dari rentang waktu untuk proses pemulangan yang disepakati dengan otoritas Tiongkok, pesawat tampaknya sudah meninggalkan Wuhan," kata Plt Jubir Kemenlu Faizasyah saat dikonfirmasi, Minggu, 2 Februari 2020.
"Otoritas bandara memberikan slot waktu take off dan landing yang tertentu untuk setiap pesawat," katanya.
Rencananya, pesawat akan mendarat di Bandara Hang Nadim Batam sebelum perjalanan WNI berlanjut ke Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Namun belum ada konfirmasi pesawat Batik Air pembawa WNI dari Wuhan akan tiba di Indonesia pukul berapa.
Dari jadwal susunan acara Kemenkes terkait pemulangan WNI, pesawat yang membawa WNI itu bertolak dari Bandara Internasional Tianhe, Wuhan sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
"Infonya sudah (bertolak ke Indonesia). Monitoring dilakukan oleh Kemenlu. Setelah sampai Batam baru kami yang monitor," ujar Sekretaris Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Achmad Yurianto, saat dihubungi Minggu, 2 Februari 2020.
Dubes Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun sebelumnya menjelaskan para WNI tersebut mengikut pemeriksaan imigrasi sebelum terbang ke Indonesia.
Pesawat sebelumnya lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu 1 Februari 2020. Pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, pukul 19.00 waktu setempat.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan RS Pangkalan TNI Natuna dipilih sebagai tempat isolasi bagi WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan karena letaknya jauh dari pemukiman penduduk.
Lokasi RS pangkalan militer tersebut adalah 5-6 kilometer dari pemukiman warga. "TNI mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah," ujarnya.
Pangkalan militer di Natuna memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola dokter dari tiga matra angkatan, yaitu TNI AL, TNI AD dan TNI AU.