Rencana Evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess Pakai Pesawat
Pemerintah memutuskan untuk segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang.
Menurut rencana, evakuasi tersebut akan dilakukan dengan menggunakan pesawat pada pekan ini. Berbeda dengan WNI awak kapal World Dream Hong Kong yang dievakusi melalui laut menggunakan KRI Soeharso.
"Paling sehari atau dua hari ini. Yang sana (Jepang) begitu slotnya dibuka akan kita terbangkan (pesawat penjemput WNI)," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 28 Februari 2020.
Untuk mengevakuasi para WNI di Jepang, pemerintah juga telah memutuskan untuk menggunakan pesawat berbadan lebar. Dengan demikian, evakuasi bisa dilakukan secara langsung tanpa harus melakukan transit terlebih dahulu.
"Rapat di Kemenko PMK kemarin (Kamis, 27 Februari) saya juga ikut rapat, sudah diputuskan untuk segera dijemput dengan pesawat. Sekarang tinggal jadwal pesawatnya. Sudah disiapkan untuk mulai bisa terbang ke Jepang pakai wide body, bukan narrow body supaya bisa langsung terbang di mana nanti yang ditentukan. Tidak usah pakai transit," ujar Terawan.
Setelah proses evakuasi selesai, para WNI akan terlebih dahulu menjalani proses observasi seperti halnya saat pemerintah mengevakuasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Untuk tempat observasi, salah satu opsi yang bisa digunakan adalah Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Ya kemungkinan di Sebaru lagi, tapi kita kan masih bicara terus apakah nanti kita dengan kapal atau bagaimana. Yang penting yang paling nyaman dan bisa membuat mereka cepat sehat," jelas Terawan.
Sementara itu, terkait sembilan WNI yang masih dirawat di Jepang, Terawan menjelaskan bahwa mereka akan terus menjalani perawatan hingga sembuh. Hal tersebut sesuai dengan protokol kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait status wabah corona sebagai public health emergency of international concern (PHE IC).
"Yang sembilan dirawat di Jepang biar sampai sembuh baru nanti kita bawa. Itu urusan kedua karena namanya orang sakit kan enggak boleh keluar. PHE IC kan sudah jelas," ujar Terawan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pihaknya juga terus melakukan pembicaraan di Kemenlu Jepang untuk mempercepat proses pemulangan WNI tersebut.
Advertisement