Wisatawan Timur Tengah di Bali Naik 50 Persen
Bali: Presiden Joko Widodo mengeluhkan kecilnya investasi Arab Saudi di Indonesia dibandingkan dengan China. Tapi apakah kunjungan Raja Salman bin Abdulazis al-Saud, ke Indonesia beberapa waktu lalu tidak membawa dampak sama sekali? Di Bali, ternyata gaung kunjungan tersebut berdampak kongkret.
”Okupansi hotel dari wisatawan Timur Tengah ke Hotel ini naik sekitar 50 persen, detailnya kami belum cek. Namun yang pasti dalam tiap Minggu selalu ada wisatawan Timur Tengah ke Hotel kami. Semua ingin tahu apa saja yang dilakukan Raja Salman di Hotel ini,” ujar ST Regis Butler Supervisor Mohamad Sofyan saat menemani rombongan Famtrip Kemenpar Travel Agent/ Tour Operator (TA/TO) dari Timur Tengah (Timteng) yang sedang diajak berkunjung ke Hotel ST Ragis, Bali.
Seperti diketahui, Kemenpar berpromosi dengan mengkombinasikan perjalanan napak tilas Raja Salman dan media Famtrip TA/TO Timteng. Acara tersebut digelar sejak tanggal 11 hingga 18 April 2017 dengan skema perjalanan Jakarta-Surabaya-Lombok dan berakhir di Bali.
ST Regis merupakan Hotel tempat menginap sang Raja saat mengunjungi Bali di bulan Maret silam. ”Semoga okupansi ini terjaga, dan kami mampu menambah terus kedatangan mereka. Karena Wisman Timteng memang pengeluaran uangnya tinggi, jika dia sudah bahagia dan puas dengan pelayanan, apapun juga akan dibayar dan diselesaikan. Intinya dalam pelayanan,” tambah Mohamad.
Menurutnya, potensi kedatangan Wisman Timteng itu diprediksi akan semakin bertambah. Pasalnya, berkat dukungan Kemenpar, para TA/TO ini berpeluang untuk memboyong Wismannya untuk dibawa ke Bali. ”Terima kasih kepada Kemenpar untuk napak tilas ini,” kata Mohamad. Ya, melalui dukungan Deputi Pemasaran Mancanegara Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Kemenpar, momentum Raja Salman terus dijaga sampai detik ini.
Kemenpar juga mengkombinasikannya dengan kunjungan ke kota-kota besar tanah air yakni, Jakarta dan Surabaya dengan wisata belanjanya, Lombok dengan keindahan tiga Gilinya, dan pamungkas mereka disajikan Nusa Dua Bali tempat pemimpin nomer satu di Arab Saudi bermalam dan berlibur selama lima hari.
Dalam kunjungan ke ST Regis, Kemenpar mempersiapkan dinner yang sangat indah ,berlokasi di dalam area ST Regis. Restaurant tersebut dikelilingi oleh daun-daunan dan pohon yang rindang dengan gemericik air yang tiada henti-hentinya.
Seperti diketahui, Wisman Timteng memang sangat senang dengan suasana hijau, banyak air dan pepohonan. Sajian makanannya pun, masakan Indonesia lengkap seperti Sate, Rendang, Gado-gado, Perkedel dan sebagainya. Salah satu peserta Famtrip Eyup Yilmaz (Navigator) mengaku sangat terkejut dengan indahnya Hotel ST Regis. Kata dia, ST Regis hotelnya sangat elegan dan dan layak untuk direkomendasikan.
”Ini Hotel berkelas dan menurut saya sangat cocok untuk semua tipe klien saya. Bisa untuk Honeymoon, family atau anak muda. Ini akan saya tawarkan kepada mereka dan membawa mereka ke Indonesia. Selain itu saya juga senang banyak pilihan harga kamar yang ditawarkan,” kata Eyup.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, terkait dengan Raja Salman adalah kuncinya momentum. Kemenpar harus terus memanfaatkan sebuah momentum yang secara cerdas untuk mencuri perhatian wisman. Mantan Direktur Telkom itu biasa menyebutnya sebagai “momentum marketing”. ”Raja Salman itu The Power of Endorser,” kata Menpar Arief Yahya.
Lebih lanjut Menpar mengatakan, untuk strategi media saya punya jurus yang saya sebut POSE: paid, owned, social media, dan endorser. Tiga yang pertama dinamakan convergence media dimana ketiganya dijadikan satu yaitu: paid media, owned media, dan earned media (yang untuk mudahnya saya sebut social media). Unsur keempat yaitu endorser punya peran yang tak kalah penting. Kenapa? Karena, dalam marketing siapa yang bicara itu penting. Apalagi di Indonesia, siapa tokoh yang berbicara jauh lebih penting lagi.
”Raja Salman adalah tokoh dan ditokohkan oleh negara-negara Timur Tengah, negara-negara Afrika, dan negara-negara Islam di seluruh dunia. Tak hanya itu, Raja juga disegani oleh negara-negara Barat. Karena punya kharisma, maka berani saya katakan beliau adalah endorser terbaik untuk target market kita di negara-negara Timur Tengah. Ini harus dijaga dan harus terus dipromosikan,”kata pria asli Banyuwangi itu. (hrs)