Wisatawan Menuju Bali via Pelabuhan Ketapang Mulai Menurun
Wisatawan menuju Bali via Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi mulai mengalami penurunan, Selasa, 27 Desember 2022. Situasi di Pelabuhan Ketapang terlihat tidak begitu ramai dengan kendaraan seperti sehari sebelumnya.
Area parkir hanya dipenuhi kendaraan saat menungga kapal yang baru bersandar menurunkan muatanya. Pantauan Ngopibareng.id arus wisatawan menuju Bali masih terjadi. Namun jumlahnya tidak sebanyak beberapa hari sebelumnya.
Para wisatawan in masih dominan dari sejumlah kota besar di Jawa seperti Malang, Surabaya, Solo, Jogjakarta, Jakarta hingga Bandung. Ada juga wisatawan dari luar Jawa seperti dari Lampung. “Mau liburan ke Bali bersama keluarga,” kata Rohadi, wisatawan asal Lampung.
Rohadi menyatakan, selama perjalanan menuju Banyuwangi seluruhnya lancar. Tidak ada kendala apapun. Begitu juga saat masuk area pelabuhan, dia menyebut semuanya lancar.
“Kebetulan saya masuk pelabuhan tidak terlalu ramai, jadi semuanya lancar,” kata pria yang berencana liburan di Bali selama 3 hari ini.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, M. Yasin menyatakan, hari ini arus pengguna jasa Pelabuhan Ketapang Gilimanuk terlihat ramai lancar. Menurutnya, sejak H-2 Natal tidak lagi menerapkan portime (waktu bersandar) normal yakni selama 45 menit.
“Kita sudah merubah pola, tidak lagi 45 menit tapi memberlakukan part time sekitar 35 sampai 40 menit mengantisipasi lonjakan-lonjakan seperti kemarin-kemarin,” jelasnya.
Menurutnya, data 24 jam terakhir yakni pukul 08.00 WIB Senin, 26 Desember 2022 sampai pukul 08.00 WIB Selasa, 27 Desember 2022 dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk tercatat 30.339 penumpang dan 6.514 kendaraan. Angka ini merupakan yang tertinggi selama angkutan Nataru 2022.
Sebaliknya dari arah Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang tercatat 21.995 penumpang dan kendaraan sebanyak 5.482 unit kendaraan.
Dia menyebut, sejak beberapa hari lalu pihaknya telah mengoperasikan 32 dari 48 kapal yang ada di lintasan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Dengan penerapan 32 kapal ini, dia berharap, bisa lebih mengangkut kendaraan dan penumpang dengan lebih cepat dan lebih banyak,
“Kita lakukan pola pelayanan cepat dari dermaga. Harapannya tidak akan ada antrian sampai di jalan penumpang atau kendaran bisa terlayani dengan baik,” ujarnya.
Advertisement