Wisatawan Manca Terpana Klenteng Sumber Naga
Suasana perayaan Tahun Baru Imlek 2570 di Klenteng Sumber Naga, Kota Probolinggo menjadi daya tarik tersendiri bagi ratusan wisawatan mancanegara (wisman).
Mereka beramai-ramai mendatangi klenteng di Jalan WR Soepratman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa, 15 Februari 2019.
Selasa siang itu, kapal pesiar MS Amadea yang ditumpangi ratusan turis asal Eropa itu berlabuh di Pelabuhan Probolinggo. Dari kawasan pelabuhan, para wisman kemudian naik becak wisata menuju klenteng.
MS Amadea merupakan kapal pesiar milik Amadea Shipping Company dan dioperasikan oleh Phoenix Reisen Jerman. Kapal berbobot 28.856 Gross Tonage (GT) itu bertolak dari Jerman kemudian menempuh perjalanan hingga Singapura.
Dari Singapura, kapal berkapasitas sekitar 624 penumpang itu kemudian memasuki perairan Indonesia termasuk berlabuh di Pelabuhan Probolinggo. “Saya tertarik mengunjungi klenteng karena mendapat informasi ada perayaan Imlek,” ujar Magdalena, 53 tahun, wisman asal Kanada.
Hal senada diungkan Mandy, 30 tahun, wisman asal Luxemburg. “Ternyata, di Probolinggo terdiri dari berbagai etnis. Orangnya ramah, kulinernya enak-enak,” ujarnya.
Saat blusukan ke dalam klenteng, ia mengaku, mengagumi bangunan cagar budaya yang dibangun ratusan tahun silam dan tetap lestari. Klenteng itu semakin indah dihias nuansa merah terkait perayaan Tahun Baru Imlek.
Sejumlah lilin raksasa yang dinyalakan di teras klenteng juga menjadi daya tarik para wisatawan. Lilin berukuran jumbo dengan ukuran berat hingga 2.000 kati (1 kati = 0,5 kg) itu bahkan bisa menyala selama enam bulan.
Dengan kamera digital, juga HP berkamera, para wisman mengabadikan suasana klenteng. Sementara Ketua Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD/Klenteng) Sumber Naga, Adi Sutanti Shaputera tampak sibuk menerima dan menjawab pertanyaan para wisman yang datang.
“Klenteng ini terbuka untuk umum, apa pun agama dan bangsanya. Termasuk kami bisa menerima para wisatawan mancanagera yang hari ini berkunjung,” ujar Adi. Dikatakan hal itu merupakan wujud toleransi beragama. (isa)