Wisatawan Diimbau Tak ke Negeri di Atas Awan
Objek wisata Gunung Luhur atau dikenal sebagai Negeri di Atas Awan di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi lokasi wisata baru.
Para wisatawan yang datang hanya untuk menikmati pesona hamparan awan dari atas gunung. Tak tanggung-tanggung, pada akhir pekan, jumlah wisatawan yang datang mencapai 30 ribu, bahkan kemacetan pun terjadi hingga tujuh kilometer.
Fakta di lapangan tersebut yang membuat Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten mengimbau wisatawan tidak menjadikan objek wisata Negeri di Atas Awan sebagai destinasi untuk merayakan malam pergantian Tahun Baru 2020.
Imbauan itu untuk menghindari kejadian yang tidak diharapkan setelah objek wisata ini dilanda bencana banjir dan tanah longsor.
“Kami imbau kepada wisatawan agar menghindari puncak Gunung Luhur sebagai tempat perayaan pesta Tahun Baru. Hal ini dikarenakan fasilitas sarana dan prasarana belum memadai serta curah hujan yang cukup tinggi,” ungkap Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Wibowo, Sabtu 28 Desember 2019.
Wibowo mengatakan, dirinya bersama sejumlah personel Ditlantas pada dua hari ini melakukan survei jalur ke lokasi. Dari hasil penemuan di lapangan, akses menuju lokasi wisata Negeri di Atas Awan ini memiliki jalan yang cukup sempit dan kurangnya penerangan jalan umum.
“Di sisi kiri dan kanan sepanjang jalan belum terpasang guard drail atau pelindung kendaraan agar tidak menerobos masuk jurang manakala terjadi hal-hal yang membahayakan,” kata Wibowo.
Selain kondisi jalan, sambungnya, di lokasi wisata juga tidak terdapat kantong parkir untuk menampung kendaraan wisatawan. Belum adanya kantong-kantong parkir juga akan mengakibatkan arus lalu lintas terganggu.
“Atas kondisi di lapangan itu serta berkaitan dengan kebijakan pemerintah kami mengimbau masyarakat tidak menggunakan lokasi wisata Gunung Luhur atau Negeri di Atas Awan sebagai tempat kegiatan perayaan malam Tahun Baru,” tuturnya.
Imbauan tersebut, menurut Wibowo, dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat apalagi beberapa waktu yang lalu terjadi bencana longsor dan banjir di lokasi wisata ini.
“Kepada masyarakat setempat agar mematuhi peraturan lalu lintas dan mengikuti petunjuk dari petugas di lapangan dan juga cek kelengkapan kendaraan cek kelengkapan kemudi dan jangan lupa berdoa,” kata dia.
Seperti diketahui, musibah banjir dan longsor menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Lebak, Jumat 6 Desember 2019. Kecamatan yang diterjang banjir dan longsor, yaitu Kecamatan Bayah, Cibeber, dan Cilograng.
Dari tiga kecamatan itu, Kecamatan Cibeber merupakan daerah yang terdampak cukup parah. Puluhan rumah terendam air dan longsor, bahkan akses menuju Negeri di Atas Awan tidak bisa dilalui karena tertimbun material longsor.