Wisata Religi Sunan Ampel Ditutup Masih Ada Peziarah yang Datang
Wisata Religi ziarah makam Sunan Ampel, Surabaya, ditutup untuk sementara waktu. Hal tersebut sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19) di kawasan padat wisatawan itu.
Takmir masjid dan makam Sunan Ampel, Zeid Muhammad Yusuf mengatakan, penutupan tersebut mulai efektif diberlakukan sejak Selasa, 24 Maret 2020 hingga dua minggu ke depan.
"Untuk sementara waktu makam Sunan Ampel ditutup untuk peziarah. Berlaku sejak tanggal 24 Maret-7 April tahun 2020, 14 hari ke depan," kata Zeid kepada Ngopibareng.id, Kamis 26 Maret 2020.
Selain itu, Zeid mengungkapkan bahwa alasan ditutupnya area ziarah makam Sunan Ampel sebagai bentuk kepedulian pengelola terhadap imbauan pemerintah dan Maklumat Kapolri.
"Karena itu instruksi dari kapolri, ya kita harus menjunjung tinggi apa yang diinstruksikan, ya harus mematuhi sekalipun kita juga punya semacam otoritas, tapi kita kan nggak bisa melanggar aturan pemerintah," tuturnya.
Pantauan Ngopibareng.id di lokasi, tampak spanduk pemberitahuan area makam Sunan Ampel ditutup dari akses publik. Ada pagar yang menghalangi pengunjung sehingga tak bisa masuk ke dalam makam.
Meski demikian, ada beberapa peziarah tetap melakukan doa dan tahlil di sekitar makam. Namun ada sebagian orang lainnya memilih untuk pulang karena tak bisa melakukan ziarah.
Pengelola juga terus mengawasi para peziarah dan tak segan untuk mengingatkan agar mereka senantiasa menerapkan social distancing, atau menjaga jarak satu sampai dua meter.
Zeid mengatakan, pihaknya memang tak kuasa melarang peziarah yang datang. Sehingga, mereka hanya melakukan pembatasan jarak agar peziarah tak berkerumun.
"Kita tidak menyediakan tempat-tempat duduk, jadi mereka tidak akan lama-lama. Tidak bisa melarang, kita hanya mengimbau peziarah untuk menghindari sebaran corona dengan saling jaga jarak," ujarnya.
Berbeda dengan area makam, Masjid Sunan Ampel hingga kini masih terus terbuka dan menggelar salat berjemaah, baik itu salat lima waktu maupun salat jumat.
Takmir masjid berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pembersihan karpet, penyemprotan disinfektan, penyediaan fasilitas cuci tangan serta hand sanitizer.
Tak hanya itu, takmir juga telah mengatur deretan saf salat menjadi renggang dengan jarak satu meter antar jemaah sesuai protokol. Zeid yakin hal itu tak menyalahi syariat islam.
"Masjid tidak kami tutup. Kalau ditutup total kan sulit ya di masjid kita butuh ibadah. Salat itu kita beri space satu meter dan kita tidak menyalahi aturan syariat seperti itu," ujarnya.
Di sisi lain, salah satu ustadz yang biasa beribadah di Masjid Agung Sunan Ampel, Ustadz Tony, mendukung penutupan makam tersebut. Menurutnya, akan sangat riskan apabila lokasi tetap dibuka seperti biasanya.
“Memang harus begitu, karena melihat situasi dan kondisi yang sangat mengkhawatirkan (Covid-19). Orang berziarah itu datangnya dari berbagai daerah, dan setiap harinya selalu penuh makam itu, keluar masuk makam para penziarah," tuturnya.
Advertisement