Wisata Religi! 9 Fakta Masjid Al-Akbar Surabaya dalam Angka
Eksistensi Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) semakin bertengger di hati masyarakat, khususnya umat Islam. Selain menjadi bagian dari wisata religi, MAS menjadi tujuan masyarakat untuk mengetahui daya tarik pelbagai properti yang melingkunginya: taman bunga, area agrobisnis, Menara 99, dll.
Masjid yang diresmikan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid pada 10 November 2000, dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Wali Kota Surabaya saat itu, H. Soenarto Soemoprawiro.
Pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Namun karena krisis moneter pembangunannya dihentikan sementara waktu. Pada tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001.
Rancang bangun arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama konsultan ahli yang telah berpengalaman membangun masjid-masjid besar di Indonesia. Mengingat posisi lahan yang labil dengan tingkat kekerasan yang minim, maka pembuatan pondasi dilakukan dengan system pondasi dalam atau pakubumi. Tidak kurang dari 2000 tiang pancang bagi pondasi masjid ini.
Meski bukan masjid yang bersejarah atau berusia tua, MAS menjadi bagian penting bagi umat Islam dan masyarakat secara umum.
"Ya, masjid ini dikunjungi para peziarah wisata religi setelah ziarah Walisongo. Mereka berkunjung ke sini, selain shalat juga bisa beristirahat, mandi-mandi dengan memanfaatkan fasilitas yang ada," tutur DR KH Sudjak, Ketua BPP Masjid Nasional Al Akbar Surabaya pada ngopibareng.id.
Sejumlah fakta Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menjadi tempat ibadah yang dikunjungi ribuan orang dari Jatim, luar Jatim, dan luar negeri.
Mereka rata-rata bisa mencapai 6.000 orang dalam setiap hari. Mereka itulah sesungguhnya yang turut memakmurkan masjid ini.
Jumlah ini perkiraan kunjungan berdasarkan jumlah tiket parkir dari berbagai jenis, baik motor, mobil, elf, minibus, dan bus yang masuk lokasi parkir Masjid Al Akbar dalam sehari.
Menara 99 dan Keistimewaan Masjid Al-Akbar
1. Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menjadi tempat ibadah banyak dikunjungi. Mereka rata-rata bisa mencapai 6.000 orang dalam setiap hari.
2. Dalam setiap bulan, jumlah kunjungan bersifat fluktuatif, misalnya motor berkisar 26.000-an motor setiap hari, mobil berkisar 20.000-an mobil/hari, elf berkisar 300-an elf/hari, minibus bisa 70-an minibus/hari, dan bus bisa 300-an bus/hari.
3. Dalam sehari ada sekitar 47.000-an kendaraan yang masuk lokasi parkir masjid. Kalau rata-rata ada 160.000-180.000 orang yang datang dengan berbagai kendaraan itu, maka setiap hari berkisar 6.000-an orang ke Masjid Al Akbar.
4. Pada Oktober 2023, kendaraan yang masuk MAS tercatat 26.247 motor, 20.341 mobil, 388 Elf, 115 minibus, dan 385 bus. Pada November 2023, kendaraan yang masuk MAS tercatat 27.223 motor, 17.684 mobil, 316 Elf, 61 minibus, dan 272 bus.
5. Pada Desember 2023, kendaraan yang masuk MAS tercatat 27.377 motor, 21.935 mobil, 295 Elf, 41 minibus, dan 298 bus. “Itu data selama tiga bulan terakhir pada Oktober-Desember 2023, sedangkan untuk Januari tahun ini masih menunggu data pada akhir bulan.
6. Dari jumlah rata-rata pengunjung yang mencapai 6.000 orang itu tercatat 100 orang di antaranya merupakan pengunjung lokasi wisata religi Menara 99m di sisi barat dari MAS dalam sehari.
7. Menara setinggi 99 meter itu merupakan sarana melihat “view of Surabaya from the top” (melihat pemandangan Kota Surabaya dari atas/ketinggian 99 meter).
8. Dalam setiap bulan, kunjungan ke Menara 99m berkisar 2.500-3.500 orang. Misalnya, pada September 2023 ada 3.101 pengunjung, Oktober 2023 ada 3.476 pengunjung, dan November ada 2.536 pengunjung.
9. Pada tanggal 21 September 2023, sejumlah anggota DPR Jepang berkunjung ke Masjid Al Akbar dan sempat naik ke Menara 99 meter.
Sumber:
1) DR KH Sudjak, Ketua BPP Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS).
2) Agoes Suroso, Kasie Usaha BPP MAS.