Wisata “Ngopi in The Sky”, Kadinpar DIY: Jangan Hanya Sensasi
Kekhawatiran masyarakat, termasuk pakar telematika Roy Suryo, mengenai bahaya wisata baru Ngopi in The Sky yang menggunakan crane pengangkut barang mendapat perhatian dan tanggapan dari Kepala Dinas Pariwisata (Kadinpar) DIY Singgih Raharjo,
Kadinpar DIY Singgih Raharjo menilai wahana wisata baru Ngopi in The Sky di Kabupaten Gunungkidul itu merupakan inovasi yang bagus. Namun, yang harus diperhatikan adalah faktor keselamatan wisatawan.
Dengan demikian Kadinpar DIY, mengingatkan jangan hanya sensasi yang diperhatikan, tapi menomorduakan keamanan. Karena itu, perlu penelusuran dan penelitian bahkan sertifikasi layak atau tidak, baik dari sisi wahana/peralatan yang digunakan maupun SDM (sumber daya manusia) yang mengoperasionalkan.
Ketika ditanya apakah pihak Dinpar DIY sudah melakukan edukasi kepada pengelola wisata Ngopi in The Sky, Kadinpar DIY mengatakan bahwa Tim Dinpar DIY akan ke lokasi hari ini atau besok.
“Rencana hari ini atau besok pagi ada tim Dispar yang akan ke lokasi,” kata Kadinpar DIY, Rabu 5 Januari 2022.
Potensi bahaya wisata baru Ngopi in The Sky yang berada di Teras Kaca Pantai Nguluran, Kelurahan Girikerto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul pertama kali disampaikan Roy Suryo ke publik lewat akun Twitternya yang diunggah pada Selasa, 4 Januari 2022.
Dalam cuitannya yang juga dikirimkan kepada Ngopibareng.id, Roy Suryo menilai wisata baru bertema Ngopi in The Sky di Teras Kaca Pantai Nguluran, Kelurahan Girikerto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul sangat berbahaya. Sebab, crane yang digunakan bukan alat untuk mengangkat manusia.
Menurut Roy Suryo, ada tiga hal yang menjadi alasan kekhawatirannya terhadap wisata Ngopi in The Sky yang hanya pakai crane barang ini berbahaya yakni, pertama, Telescopic-Boom Crane tidak untuk “menggantung” lama. Kalau macet evakuasinya bagaimana di atas? Kedua, pengait di katrol rawan putus. Dan ketiga, kursi yang dipakai bukan untuk wahana seperti itu (itu kursi racing untuk balap),” kata Roy Suryo dalam cuitan terbarunya.
Advertisement