Kembangkan Wisata, Pemkab Lamongan Siap Gandeng Perhutani
Pemkab Lamongan sulit melakukan pengembangan obyek wisata baru karena terkendala lahan wisata masuk dalam area Perhutani. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rudi Gumilar.
"Karena masuk dalam wilayah Perhutani, beberapa obyek wisata belum bisa di kelola maksimal," kata Rudi Gumilar.
Di antara obyek wisata yang masuk wilayah Perhutani yaitu wisata pohon akar langit atau masyarakat lokal menyebut pohon Trinil di Dusun Wide, Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong. Lokasi wisata ini masuk di kompleks KPH Tuban.
Sejak mulai ramainya pohon akar langit dikunjungi wisatawan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan pihak KPH Tuban tentang pengelolaan wisata.
Namun belum juga ada kesepakatan. Sampai saat ini wisata pohon akar langit pengelolaanya di tangani oleh Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.
Selain itu juga ada penemuan candi di Dusun Monitor, Desa Patahan, Kecamatan Sambeng. Lokasi candi ini pun berada di area hutan milik Perhutani.
Saat ini pihak Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur sedang melakukan ekskavasi bangunan yang diperkirakan dibangun pada masa abad 11 pada jaman pemerintahan Raja Air Langga.
"Kami terus mengupayakan agar wisata yang masuk wilayah Perhutani bisa di kelola oleh pemerintah desa. Tujuannya tentu untuk bisa mendukung pendapatan desa dan menghidupkan ekonomi warga setempat," kata Rudi Gumilar.
Untuk lebih mengembangkan obyek wisata yang sudah ada, saat ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan getol melakukan pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Pokdarwis sendiri terdiri dari elemen masyarakat di desa wisata. Dengan adanya Pokdarwis diharapkan masyarakat bisa anderbeni dan lahir gagasan inovatif untuk lebih meningkatkan nilai jual obyek wisata. (tok)
Advertisement