Wisata Kebun Binatang Mini Probolinggo Buka, Sepi Pengunjung
Meski 49 objek wisata di Kabupaten Probolinggo ditutup selama libur lebaran, tidak demikian dengan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) di Kota Probolinggo. Meski sepi pengunjung, TWSL atau yang popular dengan sebutan Kebun Binatang Mini itu tetap buka selama libur panjang.
“Selama liburan lebaran setiap hari TWSL dikunjungi 30-40 orang. Minggu hari ini lumayan banyak, sekitar 250 pengunjung,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Rachmadeta Antariksa, Minggu sore, 16 Mei 2021.
Dikatakan objek-objek wisata lain di luar TWSL dikelola Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar). “Objek wisata yang kami kelola hanya TWSL, kalau objek wisata lain silakan tanya Dispopar,” kata Deta, panggilan akrab Rachmadeta Antariksa.
Disinggung mengapa TWSL tetap buka sementara 49 objek wisata di Kabupaten Probolinggo ditutup selama libur lebaran, 13-22 Mei 2021, Deta mengatakan, Pemkot Probolinggo punya kebijakan sendiri. “Pak Walikota punya kebijakan sendiri membuka objek wisata di Kota Probolinggo di antaranya, karena sudah masuk zona kuning dan zona hijau terkait pandemi Covid-19,” katanya.
Meski demikian, DLH tetap menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung objek wisata di Jalan Basuki Rachmad itu. “Misalnya, pengunjung mengenakan masker. Kalau jumlah pengunjung banyak, untuk sementara pintu TWSL kami tutup,” kata Deta.
Pada saat libur panjang pun, pengelola TWSL tidak menggelar hiburan musik karena berpotensi mengundang kerumunan. “Sudah dua tahun ini saat lebaran kami tidak menggelar panggung musik di TWSL,” ujar mantan Kabag Pemerintahan itu.
Sementara itu suasana TWSL pada Minggu terlihat relatif sepi. Hanya ada beberapa pengunjung yang membeli tiket masuk. “Sudah lama, saya dan keluarga tidak masuk ke Kebun Binatang Mini. Mumpung lebaran, saya sekeluarga menyempatkan berlibur,” kata Hari, warga Kecamatan Kanigaran.
TWSL di tapal batas Kabupaten Probolinggo itu seluas sekitar 1 hektare itu biasa menjadi jujukan wisatawan lokal. Di dalamnya terdapat berbagai jenis tumbuhan dan binatang sebagai media studi tentang lingkungan.
TWSL yang diresmikan sejak 15 September 2006 silam itu mulai dikenal warga di Jawa Timur. Sebagian pengunjung pun berasal dari berbagai daerah di Jatim. Diduga karena pandemi Covid-19, jumlah pengunjung menurun drastis terutama pengunjung dari luar Kota Probolinggo.
Advertisement