Wisata Jembatan Kaca Pecah, Pj Bupati Banyumas Kecolongan
Deretan wisata jembatan kaca di Jawa Tengah menarik perhatian para pengunjung. Namun, tragedi jembatan kaca pecah di The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus memakan korban satu orang meninggal.
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, meminta seluruh wahana wisata yang berisiko tinggi tutup sementara. Pengelola wisata wajib melengkapi sertifikat layak fungsi demi keselamatan para wisatawan.
Aturan ini disampaikan Pj Bupati saat memberikan arahan kepada pelaku wisata di pendapa wakil bupati, Selasa 31 Oktober 2023. Pertemuan ini diikuti oleh 73 pelaku usaha.
"Iya kecolongan, seluruhnya akan ditutup sampai turun sertifikat layak fungsi (SLF) dan keamanan," ujar Hanung dikutip dari Antara, Selasa 31 Oktober 2023.
"Tidak hanya terkait dengan jembatan kaca. Tetapi teman-teman yang punya usaha berisiko tinggi, seperti roller coaster, bungee jumping, flying fox," sambungnya.
Standarisasi kelayakan wahana wisata akan dilakukan oleh tim dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Penilaian rencananya akan dimulai Kamis, 2 November 2023.
Adapun syarat pembuatan SLF, pihak pengelola atau pemilik wahana mengajukannya ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Kemudian, DPU bakal melakukan proses verifikasi perencanaan.
Hanya Menara Teratai punya SLF
Total enam wahana jembatan laca yang ada di Banyumas, ternyata hanya satu yang memiliki sertifikat layak fungsi, yaitu Menara Teratai.
Wisata ini berlokasi di Kedungwuluh, Purwokerto barat. Tempat wisata ini dibuka pada 27 April 2022. Tingginya sekitar 117 meter.
Menara ini memiliki empat lantai dengan puncak berbentuk bunga teratai. Pada ketinggian ±80 meter tepatnya di lantai tiga menara, terdapat jembatan kaca tembus pandang.
Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan indah Kota Purwokerto. Banyak spot foto instagramable yang memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Wahana lainya yang memiliki jembatan kaca adalah Tamana Botani Baturraden. Wahana ini dikelola Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) milik Pemkab Banyumas, seperti Menara Teratai.
Sedangkan empat wahana lainnya dikelola oleh pihak swasta, yaitu dua milik The Geong yang ada di Limpakuwus dan Lokawisata Baturraden.
Kemudian dua di Taman Langit dan Safari See to Sky yang seluruhnya ada di wilayah Baturraden.