Wisata Jatim Mulai Menggeliat
Dampak pandemi virus corona atau Covid-19 perlahan-lahan memudar pada sektor pariwisata di Jawa Timur. Setelah beberapa bulan, terhitung mulai bulan Juni hingga September 2020 awal dibuka secara bertahap, tercatat sudah ada dua juta wisatawan yang berkunjung ke Jatim
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Sinarta menyampaikan, dari total dua juta wisatawan paling banyak mengunjungi wisata alam, seperti Gunung Bromo, Ijen, dan beberapa pantai di kawasan selatan.
“Kemarin, tanggal 10 September sejak sekitar 1-2 bulan pergerakannya. Jadi Juni, Juli, Agustus mulai ada pergerakan, memang tidak bisa cepat karena setiap ODTW (objek daya tarik wisata) itu membatasi 20 persen lalu dievaluasi, 30-40 persen lalu dievaluasi. Saat ini tercatat sudah dua juta wisatawan yang berkunjung,” ungkap Sinarta.
Peningkatan ini, ia akui tidak naik drastis karena setiap tempat wisata diharuskan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya physical distancing dalam rangka mencegah kerumunan dan menimbulkan klaster penyebaran virus corona atau Covid-19.
Setiap lokasi wisata, kata pria yang jago Ndalang itu, hanya dapat menampung maksimal 50 persen wisatawan dari 100 persen kuota.
Dari total dua juta wisatawan, berdasar laporan yang ia terima sudah ada wisatawan asing yang berkunjung.
“Seperti di Gunung Bromo itu sudah ada, dan rata-rata turis yang bekerja di Indonesia, karena dampak Covid-19 akhirnya mereka wisata ke sini,” katanya.
Sinarta menyampaikan, sampai saat ini Disbudpar Jatim bersama stakeholder terkait terus melakukan evaluasi terhadap beberapa tempat wisata yang masih ditutup. Menurutnya, setiap wisata harus mengantongi izin dari Satgas Covid-19 masing-masing daerah saat membuka kembali tempat wisata di wilayahnya, serta harus menerapkan protokol kesehatan virus corona atau Covid-19.
"Makanya gak boleh lengah. Sehingga tim evaluasi kita dorong, jangan sampai ada klaster di wilayah pariwisata," pungkasnya.
Advertisement