Wisata Gunung Bromo Dibuka Kembali Secara Bertahap
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (BB TNBTS), Jhon Kennedie mengungkapkan bahwa kawasan wisata Gunung Bromo akan dibuka kembali secara bertahap. Untuk pembukaan tahap pertama, pihak BB TNBTS akan membuka kawasan wisata Gunung Bromo dengan memberikan kuota sebesar 20 persen dari kapasitas yang seharusnya.
"Dibuka hanya dengan kapasitas pengunjung sekitar 20 persen saja. Nanti kalau kondisinya semakin membaik, maka bisa ditambah kapasitasnya. Tetapi jika ada kejadian, bisa jadi ditutup lagi," terangnya pada Rabu 1 Juli 2020 ketika konferensi pers di Kantor BB TNBTS, Arjosari, Kota Malang.
Kuota sebesar 20 persen, terang Kennedie, menurut estimasinya per hari kawasan wisata Gunung Bromo bisa didatangi sebanyak 739 wisatawan dari total daya tampung yang mencapai ribuan wisatawan.
"Meski dibuka, tidak semua akses boleh dikunjungi wisatawan. Naik tangga ke Gunung Bromo tidak boleh karena masih dalam perbaikan," katanya.
Kennedie mengatakan, ada beberapa spot wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan, seperti penanjakan, bukit teletubbies, bukit kedaluh dan lautan pasir.
"Jika nanti kami nilai keadaan sudah mulai membaik, kuotanya bisa dinaikkan 40 sampai 50 persen," ujarnya.
Adapun untuk pintu masuk ke kawasan wisata Gunung Bromo saat ini hanya bisa melalui Lumajang, karena daerah tersebut sudah masuk zona kuning. Sedangkan tiga daerah lainnya yaitu, Probolinggo, Pasuruan dan Malang masih masuk dalam kategori zona oranye.
“Klo ada zona oranye mau buka juga kami tunggu rekomendasi Bupati setempat sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19,” tuturnya.
Sebagai informasi, bahwa pintu masuk ke kawasan wisata Gunung Bromo terdapat empat pintu masuk, yaitu pintu masuk Coban Trisula di Kabupaten Malang, Tengger Laut Pasir Cemorolawang di Kabupaten Probolinggo dan Penanjakan Wonokitri di Kabupaten Pasuruan.
Kennedie juga mewajibkan para wisatawan untuk menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki area wisata.
"Nanti akan dijaga ketat oleh petugas, termasuk bantuan personel TNI/Polri. Semua wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan," tutupnya.