Wisata Bendungan Gerak, Pengendali Banjir Plus Surganya Pemancing
Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, punya 12 destinasi wisata yang bisa dijadikan alternatif dikunjungi. Satu di antaranya dikenal dengan Bendungan Gerak, yang dibangun membelah Sungai Bengawan Solo menghubungkan Desa Ngrunginrejo Kecamatan Kalitidu dan Desa Padang Kecamatan Trucuk, Bojonegoro.
Sebagai catatan, Bendungan Gerak dibangun saat Bupati Bojonegoro dijabat Suyoto. Pastinya, Bendungan Gerak berlokasi di Kecamatan Trucuk, atau sekitar 13 kilometer arah barat Kota Bojonegoro. Bendungan multifungsi ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, pada Rabu 2 Mei 2012 silam.
Data di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Bojonegoro menyebutkan, bendungan ini menghabiskan dana pinjaman senilai Rp 351 miliar dari Japan International Corporation Agency (JICA). Bendungan Gerak mempunyai ukuran panjang sekitar 10 kilometer yang membentang timur-barat Sungai Bengawan Solo. Bendungan ini dan dapat menampung hingga 13 juta kubik debit air dengan 5.850 liter debit air tiap detiknya.
Bendungan Gerak juga jadi area pilihan para pemancing. Hampir tiap hari, puluhan pemancing dari dalam dan luar Bojonegoro, datang di bendungan ini. Tak peduli musim hujan atau kemarau, pemancing sudah memilih tempat untuk melempar jorannya.
Winanto, pemancing asal Cepu, Blora, Jawa Tengah, yang menyempatkan datang. Dia mengaku ketagihan dengan ikan-ikan endemik Sungai Bengawan Solo. Seperti jendil, rengkik, areng-areng, juga sili, tawes dan gabus atau kutuk. "Ikannya banyak di sini," ujarnya pada Ngopibareng.id di Bendungan Gerak, Minggu, 6 Maret 2022.
Para pemancing dan penyuka selfie alias swafoto, Bendungan Gerak jadi lokasi yang strategis. Apalagi di sekitar kawasan itu terdapat pelbagai warung makan, juga tempat ngopi yang enak.
Para muda-mudi bisa memilih titik- titik strategis untuk latar belakang pemotretan diri. Foto berkelompok atau sendirian. Seperti di pintu air dimana terlihat elok untuk berfoto ria. "Enak nongkrong dan foto di BB bendungan ini," tegas Indah, 18 tahun, warga Kelurahan Ledok Kulon Kota Bojonegoro.
Tak hanya rekreasi dan mancing, Bendungan Gerak juga berfungsi mengatur debit air Sungai Bengawan Solo. Jika musim hujan, air yang melimpah bisa ditampung di waduk-waduk kecil sekitaran lokasi bendungan. Saat kemarau, air sungai bisa untuk mengairi sawah petani.
Pun demikian Bendungan Gerak juga terbukti mengantisipasi luapan Sungai Bengawan Solo. Banjir yang kerap menyasar di sedikitnya 16 kecamatan dari total 28 kecamatan di Bojonegoro, kini relatif terkendali. "Sekarang agak berkurang banjir dari Bengawan Solo," ujar Kepala Kelurahan Jetak, Kota Bojonegoro, Agus S. Kelurahan Jetak yang sebagian berada di tepi Sungai Bengawan Solo, adalah langganan banjir tahunan.
Kini, Bendungan Gerak Bojonegoro tinggal memoles kawasannya. Misalnya Festival Perahu Bengawan Solo, jadi agenda tahunan yang tetap dinanti. Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, telah mengagendakan kegiatan itu secara rutin. Yaitu Festival Perahu yang digelar saat musim kemarau.
Advertisement