Wiranto Korban Baru, Ini 5 Serangan Jaringan ISIS di Negara Lain
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk dibagian perut sebelah kiri dengan menggunakan senjata tajam.
Tak hanya Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan ajudan Wiranto juga terluka akibat penyerangan di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.
Saat ini, dua terduga pelaku penyerangan telah diamankan pihak kepolisian, Kamis 10 Oktober 2019.
Selain Syahril alias Abu Rara, polisi mengamankan seorang wanita bernama Fitri Andriana. BIN pun telah mengidentifikasi Abu Rara memang tergabung dengan JAD Kendiri. JAD sendiri diketahui berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Bahwa dari dua pelaku ini kita sudah bisa mengidentifikasi bahwa pelaku adalah kelompok JAD Bekasi," ujar Kepala BIN Budi Gunawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat dikutip dari Antara, Kamis 10 Oktober 2019.
Abu Rara dari hasil deteksi BIN, mulanya bergabung dalam sel JAD Kediri. Abu Rara kemudian teridentifikasi pindah ke Bogor.
Untuk diketahui, ISIS beberapa kali pernah melakukan penusukan terhadap pejabat negara atau aparat. Aksi penusukan ini sebelumnya pernah terjadi di Indonesia dan beberapa negara lain.
Berikut ini rangkuman beberapa aksi penusukan oleh ISIS.
1. Jakarta, Indonesia
Seorang pria bernama Mulyadi menusuk dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, yang lokasinya dekat dengan Mabes Polri pada 30 Juni 2017.
Dua anggota Brimob yang menjadi korban adalah AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B. Kedua polisi ini mengalami luka di bagian leher dan wajah. Mulyadi menusuk dua anggota Brimob itu dengan sangkur yang dibeli di Bekasi.
2. Melbourne, Australia
Pada bulan November 2018, ISIS diketahui pernah melakukan penusukan terhadap seorang pria kepada anggota kepolisian di Burke Street, Melbourne, Australia.
Dilansir Reuters, ISIS pun mengklaim bertanggung jawab atas penusukan tersebut.
Secara tak sengaja, Yasonna Laoly yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), secara kebetulan melihat peristiwa penusukan tersebut dan merekamnya.
Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik, tampak ada dua polisi yang menghadapi pelaku. Pelaku menyerang polisi dengan mengayunkan pisaunya sambil mengejar polisi. Pelaku nampak memakai baju hitam dan celana abu-abu.
3. Dagestan, Rusia
Dua pelaku bersenjatakan pisau menikam seorang polisi di Dagestan, Rusia hingga tewas. Satu polisi Rusia lainnya luka-luka dalam insiden yang sama.
Disampaikan Komisi Investigatif Rusia, seperti dilansir AFP, 28 Agustus 2017, kedua pelaku akhirnya 'dilumpuhkan' oleh polisi setempat, dalam serangan yang terjadi di sebuah pom bensin di kota Kaspiisk.
Kantor berita RIA Novosti melaporkan dua pelaku tewas ditembak polisi. Motif penyerangan ini belum diketahui pasti. Namun televisi lokal Rusia, Rossiya 24, menyebut serangan ini sebagai 'upaya untuk mengulang' aksi penikaman yang marak terjadi di wilayah Eropa Barat dan diklaim oleh ISIS.
4. Hanover, Jerman
Safia, seorang gadis berusia 16 tahun asal Maroko, menusuk seorang polisi Jerman di stasiun kereta api di Hanover pada Februari 2016. Safia sendiri melakukan penusukan tersebut atas perintah ISIS.
Dalam persidangan di kota Celle, seperti dilansir Reuters dan AFP, 27 Januari 2017,
Jaksa menyebut Safia pergi ke Istanbul, Turki pada Januari 2016, untuk bertemu anggota ISIS.
Di sana, para anggota ISIS itu akan membantu Safia masuk ke wilayah Suriah yang dikuasai ISIS. Saat berada di Istanbul, sebut jaksa, Safia menerima perintah untuk melakukan 'serangan martir' di Jerman.
5. Yerusalem, Israel
Salah seorang dari tiga pemuda, menikam seorang polwan Israel di Yerusalem. Mereka diduga merupakan bagian dari ISIS.
Seperti dilansir AFP, 17 Juni 2017, tiga warga Palestina yang menjadi pelaku serangan ditembak mati tentara Israel dalam insiden yang terjadi di luar Kota Tua, Yerusalem,.
Kepolisian Israel menyebut dua pelaku melepas tembakan ke arah kerumunan polisi di Kota Tua, Yerusalem, yang langsung membalas tembakan itu. Satu pelaku lainnya menikam seorang polisi wanita Israel yang ada di lokasi.
ISIS sendiri pun mengklaim telah menikam seorang polisi wanita Israel hingga tewas. Klaim ISIS ini merupakan yang pertama untuk serangan di wilayah Israel.
Kepala Kepolisian Yerusalem, Yoram Halevy, mengidentifikasi tiga pelaku sebagai warga Palestina dari Tepi Barat.
Tiga pelaku itu adalah Braa Salah, Adel Ankush, dan Asama Atta. Ketiga nama itu berbeda dengan nama-nama yang dirilis ISIS, yang menyebut serangan itu didalangi kakak-beradik Abu al-Bara'a al-Maqdisi, Abu Hassan al-Maqdisi, dan Abu Rabah al-Maqdisi.
Serangan ini terjadi pada minggu ketiga Ramadan, saat puluhan ribu warga Palestina dari Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdoa di kompleks masjid Al-Aqsa.