Willier Supersonics SLR, 16 Persen Lebih Aero daripada Turbine
Wilier meluncurkan sepeda barunya. Bukan sepeda allrounder (atau climbing) seperti yang sudah tertangkap kamera saat Criterium du Dauphine pekan lalu itu.
Kali ini yang dilaunching adalah sepeda time trial. Sepeda khusus untuk berpacu dengan waktu, Supersonica SLR. Menggantikan sepeda TT lamanya yakni Turbine.
Saat dilakukan tes di Silverstone Sports Engineering Hub wind tunnel, Supersonica SLR ini lebih aero sebesar 16 persen bila dibandingkan Turbine.
Sepeda ini dikembangkan oleh Wilier bersama Stefan Kung, seorang pembalap juara nasional time trial Swiss. Ia pembalap tim WorldTour yang disponsori Wilier, Groupama-FDJ ProTeam.
Pengembangan sepeda TT ini makan waktu sembilan bulan dan lebih dari 50 jam desain menggunakan CFD computer simulator. Wilier pun mengklaim menghabiskan waktu 30 jam untuk mencoba menggunakan 3D printing di wind tunnel.
Saat pre-produksi pun Wilier membuat dua unit Supersonica SLR ini. Satu digunakan di jalanan Belgia. Dan satu digunakan di Tissot Velodrome di Swiss.
Ada banyak perbedaan dengan Turbine. Yang paling utama adalah geometri. Tingkat kekakuan dan desain dari handlebar serta rest bar.
Wilier memberikan servis pembuatan extension custom untuk setiap pembelinya. Mereka menyediakan pilihan bahan karbon atau 3D printed titanium.
Frame Supersonica SLR ini memenuhi standar dari UCI sehingga dapat digunakan di even balapan yang menggunakan sertifikasi UCI.
Frame yang bisa mengakomodasi ban ukuran 28 mm ini dibanderol 9 ribu Euro (frame kit). Dan full bike dengan Shimano Dura-Ace dan wheelset Miche lenticular serta wheelset palang tiga Profile Design ACS Pro dibanderol 20,500 Euro.
Advertisement