Wilda Al Aluf Arifin, Duta ISNU Jatim Aktivis Pemudi Multitalenta
Penampilannya kalem, sopan dan rendah hati (tawadhu). Dialah Wilda Al Aluf Arifin, Runner Up Duta ISNU Jawa Timur 2019. Mahasiswi program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIDA).
Dia pernah mendapat penghargaan dari Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Sidoarjo atas prestasinya di ajang bergengsi yang kali pertama digelar secara 'wah' oleh Pimpinan Wilayah Jawa Timur (PW ISNU Jatim) di salah satu mall di Surabaya itu.
Dengan kontestasi secara ketat, dia pun berhasil menyingkirkan ratusan peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur dan berhasil menyabet juara meski harus puas di urutan kedua.
Selain sebagai Duta ISNU Jatim, dia pernah menjadi Ning PGSD 2019. Memang, jika dilihat dari jejak digitalnya, mahasiswi semester tujuh itu aktif di berbagai kegiatan kepemudaan. Dia tercatat sebagai pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dia juga aktif di Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Wadungasih Kec. Buduran Kab. Sidoarjo.
Tidak hanya aktif di ormas kepemudaan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), gadis 21 tahun itu juga hingga kini masih aktif di Duta Pemuda Sidoarjo. Dia pernah menjadi peserta Jambore Pemuda Sidoarjo dan menjadi duta Jambore Pemuda Jatim di Pamekasan 2019.
Tentu tidak banyak aktivis pemuda NU yang sampai merambah kegiatan kepemudaan yang biasanya diisi oleh kalangan umum (non santri).
Lincah di Cat Walk dan Public Speaking
Dalam dunia model, salah satu penerima lap top dari Menristek Dikti M. Natsir karena Indek Presrasi tertinggi (3,92) itu cukup lihai berjalan di atas kanvas. Beberapa event dunia midel pernah dia ikuti, termasuk sesi foto model di beberapa lokasi, dia sangat terlihat berkarakter. Tentu tidak sembarang orang mampu melakukan jika tidak terlatih dan punta talenta.
Begitu pula dalam hal komunikasi. Ketika saya minta memberikan ucapan selamat pada sebuah kegiatan Ikatan Sarjana NU Sidoarjo beberapa waktu lalu, dengan penuh percaya diri dan tutur kata yang lancar dan retorika yang pas, di luar dugaan ia mampu merangkainya dengan kata-kata sesuai tema dan penuh makna.
Merintis dan Mengelola LBB Plus
Dalam kegiatan sosial, ia bersama beberapa mahasiswa mendirikan Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Sumber Ilmu di kamoungbya Wadungasih. Menariknya, LBB yang ia kelola berbasis keagamaan atau persisnya plus keagamaan. Biasanya Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) atau Madin sebagai basis utama plus pelajaran umum. Tapi kali ini ia berani melakukan terobosan dengan mengangkat LBB sebagai ikonnya.
Di LBB ini selain peserta mendapat bimbingan mata pelajaran sekolah, mereka juga diajari ubudiah, seperti pembiasaan salat berjamaah. Tidak banyak model LBB semacam ini.
"Bagi saya ini hal menarik, apa lagi dengan maraknya Bimbel yang secara ideologis tidak berafiliasi ke Nahdlatul Ulama. Maka, LBB Plus semacam ini perlu mendapat support dari kalangan NU sekaligus bisa menjadi model.
"NU harus hadir melalui banom dan lembaga yang selama ini belum menyentuh sub sistem pendidikan non formal itu," tutur Dr. H. Sholehuddin, S.Ag, M.Pd.I, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana NU Sidoarjo Terpilih Hasil Konfercab III 2021.
Hadirnya Aluf, merupakan satu di antara fenomena di kalangan aktifis NU yang perlu banyak dieksplore untuk memberikan spirit kepemudaan secara universal bagi generasi muda masa kini.
Menjadi role model kader lintas kepemudaaan yang tidak banyak dimiliki kalangan pemuda NU. "Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021, Pemuda Hari Ini, Pemimpin Masa Depan!".
Demikian komentar Sholehuddin, fungsionaris Yayasan di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA).
Advertisement