Pesisir Utara Langganan Rob, DPRD Surabaya Sarankan Pembangunan Lumbung Air Vertikal
Untuk mengatasi permasalahan banjir rob di wilayah pesisir utara Kota Surabaya, solusi jangka panjang diperlukan untuk meminimalisir dampak yang dihasilkan saat memasuki musim penghujan ataupun masa bulan penuh (purnama) yang mengakibatkan air laut menjadi lebih pasang.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Achmad Nurdjayanto mengatakan, upaya untuk melakukan peninggian jalan yang tengah dilakukan oleh pemerintah kota hanya sebagai solusi jangka pendek. Perlu dicarikan alternatif solusi jangka panjang agar fenomena alam itu agar tidak menjadi beban bagi warga.
“Dari hasil pengamatan dalam sidak yang kami lakukan, kondisinya rumah akan lebih rendah dari jalan. Sehingga, warga akan dibebani untuk biaya tambahan ketika rumah mereka posisinya lebih rendah dari jalan,” ucapnya.
Berdasarkan kondisi itu, Politikus Golkar ini mengatakan, perlu ada solusi alternatif agar penanganan banjir tidak hanya berkutat pada peninggian jalan dan perbaikan saluran semata. Namun, juga bisa menjadi solusi keberlanjutan yang ramah terhadap lingkungan dan tidak memakan banyak lahan.
“Kami punya gambaran konsep lumbung air vertikal. Konsep ini tidak akan banyak memakan tempat, mengingat lahan di wilayah perkotaan pun sudah semakin menyempit,” ucapnyam
Meskipun demikian, Achmad juga menyebut bahwa solusi ini juga masih membutuhkan kajian yang lebih mendalam. Menurutnya, keberadaan lambung air vertikal itu bisa dijadikan sebagai resapan air dan menampung air untuk daerah-daerah yang jauh dari tempat membuang air hujan.
“Yang pertama fungsinya adalah untuk menjaga air tanah, yang kedua adalah berfungsi untuk penampungan air. Untuk daerah-daerah yang jauh dari tempat pembuangan air hujan, semisal jauh dari kali (sungai) dan bahkan dari wilayah yang dekat dengan sungai, bisa juga untuk pengendali air hujan yang tidak bisa ditampung. Sehingga ketinggian permukaan air yang tinggi bisa ditampung dahulu di lumbung tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Ketua RT 04 RW 01 Kelurahan Tambaksarioso, Kecamatan Asemrowo, Iwan mengatakan, secara umum, warga di wilayahnya berupaya untuk melakukan peninggian rumah untuk mecegah air masuk ke dalam. Menurutnya, ketika banjir terjadi, air sampai masuk ke dalam rumah dan mengganggu aktivitas warga.
“Mereka akan menguras air dari dalam rumah karena air masuk kedalam rumah jadi warga banyak yang melakukan peninggian rumah sebagai solusi agar air tak masuk kedalam rumah. Sampai sekitar 50 cm agar tidak terkena banjir,” terang Iwan.
Iwan juga menuturkan, selama ini pemerintah kota sudah sebanyak tiga kali melakukan peninggian jalan di wilayah tempat tinggalnya. Namun, solusi tersebut tidak bisa menyelesaikan dampak dari banjir rob yang melanda wilayah pesisir utara Surabaya itu.
“Pemerintah kota selama ini sudah sampai tiga kali meninggikan jalan,” pungkasnya.
Advertisement