Hening, Aplikasi Meditasi dari Riliv
Dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober, Riliv memperkenalkan Hening, sebuah fitur meditasi online. "Kami tidak ingin orang menunggu stres, apalagi sampai bunuh diri. Visi kedepannya, Riliv tak hanya menangani kesehatan mental tetapi juga memberi solusi," tutur Audrey Maximillian Herli (Maxi), CEO dan Co-Founder Riliv, Sabtu 13 OKtober 2018.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juni 2018 lalu, memperkirakan bahwa setiap 40 detik, ada 1 orang di dunia yang mengakhiri hidupnya karena depresi. Selain itu, ada 14 juta anak di Indonesia usia 15 tahun ke atas mengalami emosional berupa depresi dan kecemasan.
Uji coba Hening pun dilakukan pada peserta seminar bertajuk Mentallity Healthy Millennials. Mereka diarahkan untuk mengikiti suara dari aplikasi tersebut. Dalam percobaannya, Hening memandu peserta untuk merelaksasi dirinya sendiri dengan metode menutup mata, menarik dan menghembuskan napas, serta mengelola pikiran.
"Untuk yang mau coba aplikasi Hening, sementara harus submit email ke kita dulu, baru nanti bisa coba di ponselnya. Makanya temen-temen yang ada di seminar ini kita minta untuk mendaftarkan alamat emailnya. Supaya bisa coba. Kalau temen-temen di luar seminar mau coba, boleh. Nanti coba kita bikinkan link dulu, supaya bisa langsung masuk ke aplikasinya. Nanti kalau udah ada, kita bagi," jelas Maxi.
Saat ini, lanjut Maxi, Hening masih dalam versi Beta. Di dalamnya, sementara hanya ada satu metode meditasi, yakni reduce stress. "Namun, aplikasi ini rencananya akan dikembangkan lagi, dengan menghadirkan metode-metode meditasi yang lebih variatif. Seperti reduce insomnia, nervous, dan kecanduan instagram," terang Maxi. (tis)