WHO Ragukan Data Efek Samping Vaksin Sinopharm
Indonesia telah memberikan izin darurat penggunaan vaksin pada Sinopharm, vaksin buatan China, beberapa saat lalu. Sementara, ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan keraguan pada data risiko efek sampin Sinopharm, yang diberikan oleh pembuat vaksin.
Pendapat WHO nantinya akan diterbitkan dalam dokumen dan diperkirakan dikeluarkan akhir pekan ini, dilansir dari Antara.
Dokumen ini disiapkan oleh Kelompok Penasihat Strategis (SAGE) WHO untuk evaluasi vaksinasi Sinopharm. Dokumen mencakup ringkasan data dari uji klinis di China, Bahrain, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab. Salah satu sumber rekomendasi adalah dokumen bernama BBIBP-CorV yang diberikan produsen vaksin.
Dalam dokumen itu diketahui jika kemanjuran vaksin dalam uji klinis Fase 3 multi-negara mencapai 78,1 persen, kata dokumen itu. Angka itu sedikit turun dari 79,34 persen yang diumumkan sebelumnya di China. "Kami sangat yakin bahwa 2 dosis BBIBP-CorV manjur dalam mencegah PCR yang dikonfirmasi Covid-19 pada orang dewasa (18-59 tahun)," berdasarkan dokumen itu.
Tetapi dokumen itu juga memuat rendahnya jumlah peserta dengan penyakit penyerta (selain obesitas) dalam percobaan Tahap 3.
Juga terdapat data tentang perlindungan terhadap penyakit berat, durasi perlindungan, keamanan untuk digunakan pada wanita hamil dan pada orang tua dan identifikasi/evaluasi efek samping yang jarang terjadi melalui pemantauan keamanan pasca otorisasi.
"Kami memiliki keyakinan yang sangat rendah pada kualitas bukti bahwa risiko efek samping yang serius setelah satu atau dua dosis BBIBP-CorV pada orang dewasa yang lebih tua (60 tahun) adalah rendah," demikian dokumen tersebut.
Analisis SAGE dibuat mengikuti peninjauan WHO untuk persetujuan penggunaan darurat Sinopharm. Rencananya, vaksin ini juga akan digunakan dalam skema berbagi vaksin global COVAX.
Kini diketahui, vaksin Sinopharm telah disahkan oleh 45 negara dan bisa digunakan untuk orang dewasa. Sedikitnya, 65 juta dosis telah diberikan. Indonesia menjadi salah satu negara tebaru yang mengeluarkan izin darurat atas vaksin Sinopharm. (Ant)
Advertisement