WHO Naikkan Status Risiko Corona ke Level Tertinggi
Penyebaran wabah virus corona yang telah menjangkit di Afrika membuat organisasi kesehatan dunia (WHO) meningkatkan status risiko virus Covid-19 itu ke level tertinggi. Langkah itu juga dilakukan karena wabah virus corona juga mempengaruhi perekonomian global dalam bentuk pasar keuangan yang merosot.
"Kami sekarang telah meningkatkan status tentang risiko penyebaran dan risiko dampak Covid-19 hingga 'sangat tinggi' di tingkat global," ujar ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan seperti dikutip melalui AFP, Sabtu 29 Februari 2020.
WHO mencatat, virus ini telah menewaskan lebih dari 2.800 orang di seluruh dunia dan menginfeksi 84 ribu orang. Sebagian besar berada di China. Virus ini kini tak hanya menyebar di Asia, tapi juga merambah Eropa, Amerika, hingga Afrika. Kasus terbaru ditemukan di Azerbaijan, Meksiko, dan Selandia Baru.
Selain krisis kesehatan, wabah ini juga membuat banyak investor menarik investasinya di banyak negara akibat kondisi yang tak kondusif. Kondisi itu disebut menjadi krisis keuangan yang terparah sejak 2008 lalu.
Negara di dunia mulai melakukan sejumlah langkah waspada corona. Swiss, Jepang, Malaysia, dan Italia membatalkan sejumlah peristiwa kelas internasional di negaranya. Sedangkan Arab Saudi menangguhkan kunjungan ibadah umrah ke Makkah dan Madinah, sejak Kamis, 27 Februari 2020.
"Ini bukan saatnya untuk panik. Ini saatnya untuk bersiap-siap sepenuhnya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilansir dari CNBC.
Kini wabah virus corona menjangkit di lebih dari 58 negara. Secara khusus, WHO berpesan pada negara di Afrika untuk meningkatkan upaya mereka menghentikan penyebaran virus corona. Di benua Afrika, sejumlah negara melaporkan kasus virus corona, selain Aljazair, ada pula Mesir dan Nigeria.